Sabtu, 31 Januari 2009

depot nikmat (banyuwangi at night)


masih tentang liburan di banyuwangi. karena kebetulan yang aneh, maka waktu saya berlibur di banyuwangi, temen saya si AN selalu menemani di siang hari, sementara si DN hanya bisa mengajak jalan2 saya di malam hari. mungkin AN juga bisa sih, tapi nggak tega yo ngajakin keluar setelah membuatnya lelah di pagi hari. anyway, kegiatan malam hari di banyuwangi cukup terbatas, yaa pusat belanja di sini ada empat tempat (setahu saya). di Giant, Ramayana, Roxy, dan Wijaya. hmmm dan itu tempat belanja. ada sih di ramayana, game station gt tapi... udahlah. saya minta diajakin wisata kuliner sih. ya iya dunk.

dan bang DN membawa saya ke sebuah tempat makan, yang kata dia Pak Bondan Winarno pernah mampir dan muncul di tipi: Depot Nikmat. tempatnya ada di... lhe.. lupa saya. waktu itu semua terlihat gelap. tiba2 saja semua udah terjadi. saya... turun dari motor dan melangkahkan kaki masuk ke sebuah depot yang kelihatan sederhana. ndak terlalu luas. tapi bersih. kata DN, yang berubah cuma cat merah-kuning-biru yang menutupi jendela depot ini. dari luar kelihatan menu yang ditawarkan, yang utamanya olahan kambing. terlihat dari pintu masuk kalau depot ini bergabung dalam promosi visit indonesia year 2008.



nuansa jadul terasa waktu masuk depotnya. kursi dan mejanya jelas udah tua. di dalam ada sekitar 4 meja bundar untuk 4 orang, dan lebih ke dalam ada meja kotak, untuk pengunjung yang lebih banyak (6-8 orang). lampunya temaram2 gimana.. gitu jadi bikin bang DN ini semakin seakan melakukan perjalanan waktu. saya sih menikmati aja suasana di sini yang hampir seperti berhenti di beberapa tahun yang lalu. sound system sederhanan memutarkan radio lokal yang yaa jadul juga :)) di meja sebelah ada satu keluarga, dengan dua anak. pemandangan ini memicu bang DN buat menceritakan kisah2 masa kecilnya. lagi cinta banget kayanya ma kampung halaman.


"dulu aq sering diajak ke tempat ini sama orang tuaq. waktu itu masih naik vespa. kalo makan ke luar, makannya di sini sama adikku. waktu itu kami masih berempat. dan kayanya dulu juga duduknya di tempat keluarga ini..."
hehe, jadi ingat kisah masa kecil diri sendiri. tempat makan yang kini telah menghilang, juga jajanan pasar yang lama tak dibeli lagi. anyway, tujuannya ke sini makan yo. udah laper juga. jadi kami pesan: 2 nasi putih, satu gulai kambing, 2 porsi sate kambing, satu jeruk panas dan satu susu panas. setelah ngambil gambar2 buat dokumentasi, makanan langsung dilahap. enak juga. buat sate kambing, dagingnya cukup empuk. gulainya... nggak tahu deh, saya nggak doyan gulai. tapi bang DN cukup lahap menyantapnya. percaya atau tidak, setelah sekian lama hidup dan berkembang di banyuwangi sini, bang DN belum pernah memesan menu gulai ini. anak yang aneh.


makan malam berjalan sukses. saya kenyang. DN kenyang. dan pesenan dibayar. ternyata totalnya nggak nyampe IDR 35000. cukup murah ya? waktu berjalan ke luar, bang DN kayanya belum puas bernostalgia. dan dia mendapati fakta baru: tukang parkirnya juga belum berubah. sejak dia masih sering datang ke sini, waktu SD dulu. weleh. apa kami bener2 masuk ke masa lalu ya? kaya ceritanya the glitch donk. (^^ lalu dari sana bang DN mengajak buat puter2 kota banyuwangi. sambil cerita perkembangannya, dulu, kini, dan nanti. nunjukin tempat2 nongkrongnya waktu dia masih kecil, salah satunya di pelabuhan lama. waktu cerita tuh kayanya menceritakan tempat yang baguss.... gitu. waktu nyampe di tempatnya, ternyata siangnya saya udah dibawa ke sana sama AN. di pelabuhan yang lama. dan tempatnya biasa aja loh. hehe tapi paham lah, yang penting dari suatu tempat adalah kenangan yang kita alami di sana. dan bang DN nih kayanya lagi kangen banget sama masa kecilnya. cerita "keajaiban"2 yang dialami anak kecil di tempat2 itu. hwahaha. nggak usah diceritakan lah. belum ijin ma orangnya. ceritanya juga rada aneh2 sih, ada pabrik krupuk eh pengalengan, eh apa ya? yang sekarang dihuni monyet. trus sumber air (sumur) banyuwangi(katanya sih emang bener2 wangi loh) yang ndak pernah jelas fisiknya ada di mana.

hmmm... sayangnya di malam hari, angin malam terasa begitu menusuk buat saya yang gak dilengkapi baju hangat apapun. jadinya, setelah kira2 45 menit berjalan2 naik motor. saya menyerah. saya minta dibalikin ke penginapan. di kamar tidur, sambil mau tidur... kayanya liburan ke banyuwangi ini nggak seperti ke semarang dulu. bukan suatu escape. lebih ke... mencari jalan pulang.


Read more!

teasing the mountains (banyuwangi day 2)


kalo kemarin saya pergi mengunjungi pantai yang disarankan oleh DN, maka hari kedua saya diajak ke tempat wisata yang di-recommend oleh AN, dan sama sekali tidak diketahui oleh DN. tapi... lagi2 kali ini DN gak ikutan. maklum, transportasi yang tersedia waktu itu cuma sepeda motornya AN. sementara sepeda motor si DN, hmmm sangat meragukan. soalnya kali ini kami pergi ke pegunungan, tepatnya: kawah ijen. sebagai katak dalam tempurung, saya agak heran mendengar komentarnya DN yang setengah takut buat pergi ke sana. seakan2 kawasan ijen tuh untamed nature. di mana para pendaki profesional yang bisa selamat, hanya mereka yang dengan perlengkapan dan rencana perjalanan yang bagus, yang bisa kembali dalam keadaan utuh. sementara ceritanya si AN sih, nggak segitunya. cuma dia bilang udaranya dingin... banget. sementara saya nggak bawa baju hangat apapun. habisnya bayangan saya kan banyuwangi tuh daerah pantai.

trus, si AN mewanti2 supaya berangkat pagi2 banget. biar di sananya nggak kesiangan. akhirnya jam 5 kurang, berangkat deh. sholat shubuh dulu gitu (sholatnya rada telat, saya ngantuuk...). udara pagi yang dingin masih terasa aman2 saja oleh saya yang akhirnya pake kaos rangkap 3. saya kan nggak tahu jalan sama sekali tuh, jadi saya pasrah aja ketika AN mengambil jalan yang cukup aneh untuk menuju gunung ijen nya. di tengah2 perjalanan dia baru ngaku (atau saya baru kedengeran) kalo itu bukan jalan yang biasa. hmmm mungkin dia memilih waktu yang salah untuk memuaskan jiwa petualangnya. akhirnya kami menemui jalan buntu (jalannya ada sih, tapi ditutup karena kondisinya cukup parah menurut penduduk sekitar). dan harus memutar... keluar dari desa dan kembali ke kota. akhirnya perjalanan baru bisa dibilang dimulai jam 530 pagi.

dari kota, petunjuk jalan cukup jelas dan jalan-nya juga jalan aspal yang lebar. semakin lama semakin kecil sih, cuma tetap beraspal. jauh... juah... dan akhirnya masuk ke perkebunan kopi. udara dingin mulai menggerogoti saya. bibir saya terkatup dan untuk bicara rasanya susah banget. padahal matahari udah mulai keluar. terasa jauh... dingin... jalan mulai naik turun dan berkelok, lubang-lubang mulai terlihat. mulai meninggalkan kebun-kebun kopi dan memasuki hutan. argghhh dingin... ampun deh... akhirnya kami berhenti sejenak buat menghangatkan diri. walah. knalpot sepeda pun perlu dipegang 1-2 detik buat menghangatkan tangan. lari2 kecil. hmmm ternyata udaranya nggak segawat itu sih, cuma karena kami naik sepeda motor, angin dingin itu menjadi berlipat keganasannya. nggak sampe 2 menit kami melanjutkan perjalanan, saya sudah kedinginan lagi. perjalanan rupanya masih lumayan jauh. kondisi jalan semakin nggak karuan. menanjak.... dan menanjak. sempat saya harus turun dari motor supaya sepeda itu bisa melewati jalan yang berbatu dan berkerikil sekaligus curam banget tanjakannya. hmmm yamaha vega r bagus juga. wehehe. sepeda motor lain yang lewat sih biasanya sepeda motor laki gitu. mega pro, tiger, win (kebetulan semua honda). yang bebek, ikutan menurunkan penumpang kedua (dan ketiga) biar bisa melewati tanjakan yang satu itu. setelah melewati tanjakan yang cukup dahsyat itu, semua aman terkendali.

akhirnya sekitar jam 7 kami sampai di lokasi wisatanya. kami sarapan dulu. waktu itu saya pesen mie goreng + telur dengan susu panas, habisnya sekitar IDR 8000. trus sebelum mulai mendaki, kita perlu lapor ke pos penjagaan di sana, dan membayar tiket IDR 1500. di sana kita ditawari buat beli aqua botol. dia bilang jalannya menanjak terus dan bakal melelahkan. saya agak ciut juga, gara2 di warung ketemu ibu2 yang balik dan misah dari rombongan gara2 nggak kuat jalan lagi. tapi si AN nggak kuatir tuh. dia nggak beli minum juga.

mulai perjalanan ke kawah ijen.
entrance jalannya mengingatkan saya pada jalur hiking yang saya tempuh di cangar. cuma jalannya lebih rata, lebih lebar, dan lebih gak slippery kaya di cangar. intinya: ini bukan pendakian yang climbing getohhhh. ini hiking. dan jalannya cukup bagus kok, dipakai juga buat para penambang belerang. dan dimohon pengertiannya buat mendahulukan para penambang ini kalo jalan. mereka mikul beban berat yooo. hmmm meskipun jalur yang saya tempuh cukup enak, tapi saya menyarankan buat pake sepatu. sandal jepit di ini bisa bikin sebel. soalnya jalannya beneran naiiiikkk dan naiiiikkk. gak ada turunan. ada jalan datar, tapi pendek. habis itu naik lagi. tapi ternyata, saya berhasil naik sampe ke mulut kawah ijen ini tanpa minum. so... nggak terlalu heboh lah. tapi cukup memuaskan buat olahraga, ada tantangannya gitu. perjalanan dari bawah ke atas butuh waktu sekitar 90 menit. tanpa istirahat sih, cuma berhenti2 sebentar buat foto2. dan karena gerak terus, badan jadi panas. kaos jadi rangkap dua aja. benernya rangkap satu juga gpp sih, cuma ntar foto saya gak keren ( ^^)

di atas rasanya puass.. gitu. habis perjalanan yang asik, terus ketemu dengan pemandangan yang oke banget. capeknya jadi ilang. beneran. mau turun ke kawahnya sih, tapi si AN melarang. katanya waktu itu dia pernah hampir kehabisan napas gara2 asap pembakaran belerang yang udah cukup tebel sekitar jam 9 pagi ini. kata orang sih kalo pagi2 asapnya gak seberapa tebel, mungkin masih aman. jadi... berangkatnya jam 3 aja kali yah, naik mobil, trus sholat di kaki gunung (ada musholla-nya ternyata). di atas sana ketemu turis2 dari perancis. ada yang couple, ada yang satu keluarga dengan 3 anak kecil (kayanya masih elementary school). nggak saya ajak ngobrol kok :P udah ada yang melakukannya, dan pertanyaan standar gt. pertama kali ke indonesia? gimana kesannya? dan dijawab dengan pendek2 ama bule itu.

setelah puas mengisi kamera dengan foto dan otak dengan memori, kami turun. dan jalannya turunnnn mlulu. yaiyalah. saya menemui kesulitan buat turun dengan sepatu yang rada kekecilan, kaki jadi sakit. nyampe di bawah kami nyantai2 dulu....melemaskan kaki. AN ngusulin buat ke klam renang, soalnya habis cape2 ngedaki gitu. ide bagus sih, saya juga mau. tapi seketika itu juga ada angin berhembus ke tempat duduk kami. dan... saya langsung menimpali: "nggak ada pemandian air panas gitu yah?" (^^)

eh ternyata katanya ada, 2km dari tempat itu. maka pergilah kami ke sana. dan ternyata jalannya... busset... nggak kalah parah sama jalan ke ijen. hiks. butuh lebih dari sejam buat ke tempat pemandian air panas blawan ini. tapi... setelah masuk tempatnya... ehmmm... down lagi. kayanya jarang banget dikunjungi. trus jadinya sanitasi nya jadi mencurigakan. toilet yang ada adalah: toilet kali. beneran. ya ditutupin terpal gitu tapi ngebuangnya di sungai langsung. alamak. akhirnya, tiket masuk IDR 2500 per orang gak dimanfaatin. akhirnya kami pergi ke obyek wisata di sekitar (lagi2 tiga obyek dalam satu kompleks).


yang pertama adalah air terjun. jalan masuknya agak aneh. setelah melewati tangga2 beton... kita akan nyampe di kali kecil... yang hampir kering. dari situ kita jalan melalui batu2 kecil (kaya di kolam2 ikan gitu) melewati kali itu. dan tara.... sampailah di air terjun yang... cukup unik. jadi air terjunnya kaya terkurung gitu. jadi airnya nabrak tebing dulu, terus di bawahnya kaya ada kubangan, baru jatuh lagi mengalir ke sungai di bawahnya. dan... dinding air terjun ini warnanya jingga menyala. nggak tau deh itu endapan apa. yang jelas ngelihat air terjun ini cukup menghibur, walaupun nggak bisa main air.

selanjutnya adalah goa kapur. di perjalanan ke goa, ntar kita ketemu kolam buatan yang kayanya ngebendung sumber air gitu. dan airnya hangat-hangat2 kuku. cukup segar buat cuci muka. selanjutnya, buat sampe ke goa nya, harus nglewatin tangga yang ngeri naik-turunnya, bisa dibilang miringnya 70 derajat. harus pegangan pada akar2 tumbuhan sekitar, dan.... ada sejenis serangga, yang cukup besar, dan bertipe ulut penusuk, kaya nyamuk. begitu nggigit... duh... sakit... dan jumlahnya cukup banyak di sekitar sana. saran saya... pakailah celana panjang kalo mau ke sini. bentuk goanya cukup lucu sih, goa alami. kesannya rada angker. dan walaupun udah siang, tapi daerah goanya tetep nggak kena matahari. jadi saya susah buat dapet gambar goa-nya yang bagus.

udah deh, akhirnya balik ke penginapan. hari yang cukup melelahkan. tapi somehow bercumbu dengan daerah gunung hari itu lebih melegakan dibanding kepantai kemarinnya. acara liburan kali itu nggak pake duduk diam dan merenung. cuma duduk dan beristirahat, mengumpulkan tenaga untuk pergi ke tempat selanjutnya. berjuang melawan dingin, dan bergerak naik. ketika turun, mencoba mengingat bagaimana ketika tadi berjuang naik dan belajar berhati-hati agar tidak terlena dengan turunan karena bisa saja tergelincir.


Read more!

foreplay with the beach (banyuwangi day 1)


walah halah... udah nyampai di penghujung februari... belum selesai juga posts ttg liburan. disingkat saja ya kalau begitu. ternyata tujuan liburan akhir tahun ini adalah: banyuwangi. kayanya bukan tujuan wisata yang umum ya? yang jelas hal2 yang mendasari perginya saya ke kota(?) eh kabupaten(?) banyuwangi ini semuanya bukan hal yang jelas. saya berangkat naik kereta api kelas bisnis dari gubeng, dengan membayar harga tiket IDR 75000. naik kereta karena temen yang mau dijadiin guide ke banyuwangi udah berangkat duluan naik travel (-.-), dan kata dia sih perjalanan yang nyaman ke banyuwangi lewat jalan darat ya naik kereta atau travel. naik bus (dia-nya punya) banyak pengalaman buruk.

saya turun di stasiun karang asem dan dijemput oleh temen saya (thank's bang ade). trus dianterin ke penginapan yang murah meriah. IDR 45000 semalemnya, buat dapet kamar dengan dua tempat tidur, TV, fan, dan kamar mandi dalem. asik yah? (thank's banget buat bang alit). tempatnya di Permata Indah Permai di jalan yos sudarso 22. kalo mau kamar dengan AC, nambah IDR 40000 buat semalem. berhubung nyampenya udah rada malem gitu, malem pertama di banyuwangi nih mau liat2 night life nya kota. tempat maem2 dan nonngkrongnya anak2 banyuwangi. tapi... entah kenapa kamis malam alias malam jumat itu begitu sepi. daerah warung lesehan pinggir jalan yang katanya kondang di sana, bernama blackjack pun tutup. alhasil jam 9 malam saya, dan dua teman yang kampung halamannya di banyuwangi (sebut saja DN dan AN), mengobati lapar di warung seafood di depan pemda. menu utamanya ikan baronang (eh.. apa iya?) anehnya nggak sama dengan baronang yang pernah melenakan saya di gombel, ikan ini gedhe, gemuk, dan yang berkesan: kulitnya alot dan kenyal kaya kulit sapi. rasanya sih... gak istimewa :))

besok paginya, acara liburan dimulai. dari browsing, saya nemu info ttg pantai di banyuwangi ini yang keliatannya seru karena bisa naik banana boat, parasailing, dsb. trus si DN nih me-recommend banget tempat wisata ini, namanya: mirah fantasia. yang bikin semangat, tempat ini katanya deket ama kota. cocok nih buat tempat wisata di hari Jumat, soalnya kalo pergi jauh2 kan... susah waktu mau jumatannya. akhirnya pergilah saya dan AN ke tempat ini, si DN sendiri gak ikutan, ada acara, dan lagian di udah pernah masuk ke tempat ini.

entrance-nya cukup meyakinkan. walau harus keluar dari jalan utama dan masuk kaya pemukiman penduduk gitu. parkirannya luas, dan dari loket tiket ke pantainya juga punya pathway yang menarik. oh iya, tempat wisata ini punya 3 obyek: pantai, waterpark, dan taman burung. untuk masuk pantai gak ada tiket masuk, tapi untuk waterpark perlu bayar IDR 10000 dan ke taman burung bayar IDR 5000 per orang.
saya lagi nafsu banget ke pantai, jadinya tempat pertama yang dikunjungi adalah pantai. kami pun berjalan menyusuri pathway ke pantai mirah ini. nyampai di pantainya.... a big downer. ugh... (><#) patainya... bukan sandy... tapi muddy. trus tercium bau2 nggak enak yang menguat kalau kita berjalan ke spot2 tertentu. berjalan menyusuri pantai... bukan pengalaman yang bagus. gak ada kerang2 yang bisa dikumpulin, main air pun ragu karena airnya gak jernih. sungguhkah ini sebuah pantai wisata? waktu mau keluar dari pantai, terlihat sekelompok pengunjung yang lagi mau nyobain banana boat. saya kok nggak pengin lagi yah? parasailing... view pantai ini kayanya nggak mendukung. oh no... jadi, pantai ini benernya lebih kaya... apa ya? hmmm hmmm. ya gitu lah. jadi di deket gerbang pantai situ, ada gedung tempat pesen tiket banana boat dan parasailing, juga halamannya bisa dipake buat kegiatan2 outbond yang melibatkan tali dan pohon. ehehe. tiket berkisar antara IDR 25000-IDR 85000. tergantung mau main apaan. nah akhirnya, karena saya masih pengin mainan air. saya ngajak buat ke waterpark nya. nggak terlalu heboh sih kolamnya. ada tiga waterslide dengan tiga tingkat ketinggian. yang paling tinggi yang merah, yang palig aman yang hijau. trus ada kolam sendiri buat anak kecil. kolamnya cukup bersih. tapi... entah kenapa AN kaya nggak tertarik buat nyemplung, mungkin karena kelaperan atau trauma degan pantai tadi. who knows. akhirnya kami cuma istirahat dan berteduh dari teriknya matahari waktu itu, di salah satu gazebo yang tersebar di area waterpark. pesen nasi goreng ikan asin dan es buah. seger juga... mestinya sekalian aja yah nyoba masuk taman burung. tapi... yah, kesan gloomy cukup mendominasi perasaan saya waktu itu. bahkan dua ekor merak yang nyebrang dari taman burung ke waterpark, nggak membuat saya atau AN tergerak buat ngintip ke tembok sebelah, menengok temen2 mereka. oh mirah... how could you.


acara jalan2 dipotong buat jumatan. habis jumatan makan siang dulu. si AN untuk pertama kalinya merasakan nasi jagung (sungguhkah? waktu krismon 97 nasi beras saya sempat berubah menjadi nasi jagung ini untuk beberapa waktu). lalu acara jalan2 dilanjutkan tanpa tujuan yang jelas. ke pelabuhan ketapang, dan terus berjalan... ke arah barat. akhirnya mampir2 di watu dodol. pertama kami berhenti di restoran watu dodol. nggak pesen apa2 cuma ke belakang restorannya aja dan melihat view. view yang terasa begitu puitis buat saya waktu itu. rindu, harapan, dan kepasrahan... walah. waduh. hayah. restorannya sendiri punya suasana yang enak banget, kayanya tiap saya pulang dari bali selalu mampir sini. nongkrong2 bentar, eh kenalan dengan mbak RV yang kebetulan habis dari banyuwangi, mau pulang ke situbondo. nawarin nemenin kalo ntar kami ke pasir putih. (eh iya tah? jangan2 saya yang ke-GR-an). mbaknya pulang, kami pun lanjut berjalan.


lalu kami melanjutkan ke pantai watu dodol di pinggir jalan. pantainya ini mengingatkan saya pada pantai di malang. cuma yang ini, agak lebih kotor. kami berteduh di salah satu gubuk dan wew. anginnya waktu itu cukup kencang. sambil emnikmati es kelapa muda yang kadang tertiup angin kencang, saya hanyut lagi dalam mood yang nggak jelas. nggak sedih, nggak happy, tapi pelan mengalir dalam. cieeeeee. tapi si AN kayanya nggak gitu. nggak tega liatnya. kayanya udah capek banget, trus mungkin kelamaan di sini dia bisa masuk angin. ya sudahlah, kami pulang aja dan menyudahi acara jalan2 di hari itu. kesimpulannya, hari ini kami cuma sempat foreplay dengan pantai. mau beraksi lebih jauh, tapi terasa nggak klop di kedua belah pihak. menyisakan perasaan sendu dan rindu yang tak tertutup.

i miss you...


Read more!

Minggu, 25 Januari 2009

sehari di cangar, mendekat dgn alam

 

wuts. putus lagi deh cerita liburannya. ini segera dilanjutin, kalo nggak, bulan februari jadi keisi tema liburan juga. nah, setelah ke BNS, besoknya jalan-jalan lagi. kali ini bersama kelaurga. yah... kemarin waktu liburan natal emang diagendakan buat kumpul-kumpul dengan keluarga gitu. pilihan tempatnya adalah: Cangar.

cangar itu adalah sebuah nama daerah di Batu, yang terkenal dengan pemandian air panas alaminya. udah lama banget sih saya nggak ke sana, kayanya sejak SD dulu (^.^) kalo ke cangar sini sih, kayanya nggak bisa naik kendaraan umum. trus, siapin juga alat transportasi yang sanggup melalui jalanan dengan tanjakan yang cukup curam. nggak terlalu banyak sih tanjakannya. trus mungkin ada sedikit jalanan yang rusak, waktu itu ada angkot carteran yang dimodifikasi, (dikasih body kit yang mepet jalan gitu) kesulitan buat nerusin perjalanan (walau bisa juga sih meski dengan sangat pelan).

jalanan menuju tempat pemandiannya sih melalui kebun sayur dan apel, hawanya juga sejuk dengan sesekali kelihatan pemandangan khas pegunungan yang hijau-hijau. jadi, waktu itu kami sempat turun dari mobil, jalan-jalan dan sedikit jogging, sebelum nerusin perjalanan. udaranya seger banget, lain deh ma udara AC. dan waktu itu masih pagi, sekitar jam 7-8 ("^^

mendekati lokasi pemandian, ternyata sekarang buat masuk kawasan sana udah ditarikin semacam retribusi gitu. seperti kalo masuk songgoriti. besar retribusinya IDR 1000 aja buat sekali masuk. sekitar 2-3 km kemudian, sampailah di lokasi pemandian. waktu itu di parkirannya ada kaya tenda cukup besar gitu, dengan barisan anak-anak kuliahan. rupanya ada acara gatheringnya anak UIN.

masuk ke area tempat wisata, bayar karcis masuk 2500 per orang, anak kecil nggak dihitung. habis dari parkiran, kaya entrance nya ke coban rondo gitu, di pinggir jalan ada aliran sungai kecil. cuma bedanya, aliran airnya di sini hangat. sempat cemplung2 kaki gitu di sana, wehehe. trus sekitar 20 meter di depan, sampailah ke kolam pemandian. dan pemandangannya waktu itu bikin saya ilfil seh, lha lha. rameee gitu. trus just plain. ndak ada tata bangunan yang heboh. (apa sih benernya ekspektasi saya ?). trus ternyata ada dua kolam. kolam renang biasa dengan air yang biasa (gak tau deh dapet air dr mana). dan kolam air panas yang di tengahnya adalah langsung tempat keluar air panasnya.

 

saya cuma celup celup kaki di kolam air panasnya. soalnya, selain rame, juga gak bawa baju ganti (niat ke pemandian air panas gak sehh?). berhubung udah ilfil juga ama kolamnya, akhirnya saya, kaka, dan sepupu saya baru 8 tahun mencoba buat menjelajahi lokasi lain dari tempat wisata ini. di parkiran, ada tanda penunjuk ke Goa Jepang. yaaa mestinya di kota-kota lain juga ada yah "goa jepang" gitu. intinya kan goa yang dibikin buat sembunyi, buat berteduh, di jaman jepang dulu.

nah, di samping kolam air panas itu ada papan penunjuk buat pergi ke lokasi goa tadi. di situ tertulis jaraknya 600 meter. hmmm ternyata jalannya naiiikk terus. tapi nggak sulit kok jalanya. rata dan gak bergelombang, cuma nanjak aja. dan di sekitar asli cuma ada pohon2 gitu. ada sih tempat duduk buat istirahat gitu, cuma jorok banget. nah nggak berapa lama akhirnya nyampe juga tuh di gua. gua buatan... jadi ya kelihatan cukup rapi lah. trus, sekitar semeter dari mulut gua, udah gelaaappp banget. nggak kelihatan apa2. jadinya banyak orang yang ragu buat nerusin ke dalem. termasuk saya sih. tapi masa cuma menduga2 dan penasaran gitu. dan apa pula guna hape tanpa senter. akhirnya terus masuk.... eh... sekitar 10 meter kemudian, udah mentok tuh goa. gak pake berkelok-kelok atau turun ke dalam perut bumi. just plain ground. yaaa lumayan lah buat nakut2in orang gara2 gelap. tapi udaranya cukup lega kok, nggak pake pengap.

 

trus habis itu, kita keluar dari gua, dan menemukan plang penunjuk jalan lagi ke jalur "jogging track" sepanjang 1200 meter. benernya tulisannya nggak gitu, tapi "jeking trek" atau semacamnya. ternyata, jalur itu nggak mungin banget dipake buat jogging. yaaa jalur hikng lah mestinya. mengingat jalannya jalan setapak dan lumayan licin kalo habis ujan. trus kadang ada pohon tumbang menutupi jalan. jalannya juga naik-turun serta berbelok-belok. heheh, lumayan asik sih nglewatinnya. dan nggak begitu berat buat anak muda. saya waktu itu pake sandal biasa, dan aman2 aja. perlu hati-hati aja tapi. nah, habis naik-turun gitu, kayanya mood buat berendam gitu pasti naek deh. tapi waktu itu saya lebih mood buat makan (^_^) kebetulan bawa makanan dari rumah, jadi nggak nyobain warung di sana.

 

siangnya habis makan kami bergeser dari lokasi pemandian, ke lokasi air terjun yang ada sekitar 1km dari tempat tadi. mobilnya dibawa aja, agak capek juga sih kalo jalan, jalannya naik turun lagi. nah di air terjunnya ini parkirannya lebih kecil, dan buat masuk air terjunnya bayar lagi 2500 seorang dan anak kecil nggak dihitung lagi. jalan menuju tempat air terjunnya sih gampang... cuma turunnnnn ajah. ngebayangin naiknya waktu balik itu yang agak-agak gimanaaa getoh. and... ternyata bisa turun sampe dekettt anget ma air terjunnya. bisa mandi di bawah air terjunnya pas gitu (kalo mau gegar otak sih). dan ada dua air terjun. tinggal pilih yang mana.

habis dari air terjun akhirnya naik deh. naik deh. naik deh. hehehe, jadi laper lagi.
dan akhirnya pulang ke malang dari sana sekitar jam 1 gitu. dan di perjalanan orang2nya pada tidur semua. capek. wehehe. lumayan asik juga sih jalan jalan ke obyek wisata alam hari itu.


Read more!

Rabu, 14 Januari 2009

fishchips, yang baru di pizza hut

 

ok, memang rencananya bulan januari ini cuma diisi post ttg liburan, tapi... kita sela dulu ya, mumpung bahannya masih seger dan anget (apaan sih?). jadi tadi sore (tumben nulis post aktual banget), bapak mahadewa dan saya habis pulang dari THR, mampir ke pizza hut. ndak tau kenapa saya lagi pengin mampir aja ke tempat makan favorit ini. pengin pesen paket delight lagi... biasa lahh... (^o^) eh... nggak disangka, ternyata lagi banyak menu baru, akhirnya... dicobain semua dah. ehmm... nggak semua sih, pasta dilewatkan. kebanyakan duit kaleee pesen menu IDR 30000-an bayak2.

untuk paket delight, ada pizza rasa baru: corn mayo. ada juga menu nasi baru: rice beef chicken. nah, kebetulan mahadewa belum nyobain minuman baru si milky soda. untuk paket delight dengan konfigurasi seperti tadi, dengan catatan pizza-nya tanpa pinggiran, menghabiskan IDR 34000 setelah pajak. murah donk... truss.. nyobain menu pizza baru: fishchips, yang katanya sih: renyah gurih ikannya, manis segar di mulut. yang ini pesen personal pan ajah, tanpa pinggiran juga, kena IDR 18182 sebelum pajak, alias IDR 20000-an kalo ditambahin pajaknya. dan satu lagi, yag dipesen belakangan: baked italian fussili with carbonara sauce seharga IDR 30000 sebelum pajak. hmmm namanya kayanya salah, tapi yaaa kira2 begitu deh.

nunggu pesenan, mari kita komentarin kedai pizza hut di jemursari ini. tempatnya cukup enak, tanpa lampu yang aneh. gambar2 di dinding simple. tempat duduk juga standar aja, gak ada sofa melingkar, cuma hadap2an ajah. tapi kayanya lebih akrab aja gitu daripada pizza hut langganan di galaxy atau di carrefour rungkut. dan di sini pertama kalinya waitress yang nganterin ke tempat duduk, pake nanyain: baru pulang kuliah atau kerja?. heheh. kalimat baru kali ya(^^). berhubung nyampe di sana jam 6, kami agak kuatir dengan waktu sholat. untungnya, di samping luar gedung, tersedia musholla yang walaupun kecil, tapi kebersihannya bagus. seneng deh. trus yang saya perhatiin juga, (dari pizza hut yang pernah saya kunjungin) bentuk balon yang biasanya jadi hiasan kepala waitress pizza hut, yang bentuknya paling bagus tuh di sini. heheh. sayang nggak saya potret.

 

pesanan datang... nasi sapi ayam nya... aroma yang tercium sangat kental dengan aroma paprika. walah, padahal di daftar menunya, menu ini nggak pedas. mahadewa udah langsung curiga dan ragu buat makan. saya meyakinkannya untuk mencoba sausnya dulu, sebelum memutuskan untuk tidak memakan menu ini. reaksinya bukan raksi bahagia: hmmpphh paprika banget! . saya nyobain juga, buset iya. sausnya yang cklat kental itu rasanya paprika banget. tapi saya cukup menikmati sih. agak tumben menu kali ini, nasinya cukup banyak, tapi kayanya dagingnya dikit ("^^) akhirnya menu ini cuma saya yang makan. gpp, lumayan enak. tapi... busset, kalo makan cabe merahnya kerasa juga pedesnya. halah2... saya bukan penggemar rasa pedas walaupun gak segawat mahadewa. tapi saya sanggup menghabiskan seiring nasi itu dengan sedikit sekali meninggalkan cabe, sementara paprikanya ludes.

pizza cream mayo bentuknya cukup standar. jad teringat beeforn. not our favorite. setelah kami rasakan... yaa mirip beeforn gitu, cuma dengan tambahan mayonaise. wah, kami jadi merindukan tuna melt. jadi ada dua menu yang hilang dari pilihan paket delight: egg sunshine dan tuna melt.awh, kenapa harus si tuna? lanjut ke minuman: milky soda. pak mahadewa bersikukuh bahwa dia merasakan sesuatu yang lain selain susu, sirup, dan soda. cuma dia kesulitan mengidentifikasi bahan apa itu. saya sih tetep pada pendirian bahwa minuman ini sama dengan soda gembira. selang beberapa menit, kami meminta keju tabur kepada waitress. tapi mbaknya bilang nggak ada, dan condiment yang ada sekarang hanyalah tabasco. ehh... ini cuma di pizza hut jemursari apa semuanya ya? waaa i like tabasco, but sometimes i need cheese powder too. boo hoo... mungkin buat menghadirkan yang baru, yang lama juga harus dipinggirkan. hiks. kenyataan hidup.

life goes on. pesenan belum habis dimakan. gimana pizza fishchips nya? hmmm kripik di atas pizza-nya cukup membuat penasaran untuk dicobain lebih dulu. mahadewa yang rajanya jajan, segera mengenali rasanya: iki lays pek! sing ijo!. hmmm meneketehe, enak kok. dimaem satu slice... enak, gurih, manis... kentang dan mayo, dan saus tomat, dan ikan... juga gurihnya kripik. perpaduan rasa yang bagus. tapi saya masih lebih suka pizza gulai raya, maniss. sedangkan mahadewa lebih suka yang ini, lebih gurih. oh ya, rasa ikannya emang nggak kentara. ketutup ma kentang dan kripik, tapi tanpa ikannya, pizza ini belum lengkap, percayalah. lalu tiba saatnya menyantap fussili. errr... i didn't find this very amusing. sausnyaa... gak terlalu istimewa. yaaa keju2 gimana gitu. rasanya nggak serame yang saya harapkan. bikin kenyang sih iya. nggak tahu deh komentarnya mahadewa, kayanya dia lahap memakan pesenannya ini.


akhirnya kami pulang dengan kenyangng. tagihan yang datang sebanyak IDR 87000. lumayan lah. pizza delight saya masih menyarankan bbq ayam dan... ohhh tuna melt menghilangngng. mending ambil pizza dan spaghetti aja deh kalo delight. trus milky soda enak juga kalo bosen dengan cola. fussili? nggak usah lah. fishchips? mending ini daripada bulgogi yang dulu itu :D cuma kripiknya kalo agak lama jadi melempem. gak renyah lagi. recommended yang personal, buat rame2... kayanya kurang seru.


Read more!

Senin, 12 Januari 2009

BNS visit part 2: food court

 

jalan2 dan menikmati wahana di Batu Night Spectacular, di malam hari dengan udara batu yang dingin... pasti bikin laper. gak seperti pasar malem, di BNS sini yang jual makanan nggak di rombong atau kaki lima gitu (^^) tempat makan ada dua area, di cafe street (di atasnya galeri hantu) dan di food court. waktu saya berkunjung di penghujung desember 2008 kemarin, yang buka di cafe street kayanya baru cafe hantu sama sebuah tempat yang ndak ada papan namanya dan tampak begitu misterius (di depannya ada patung singa).

di cafe hantu suasananya menarik banget sih. ada hantu2 nya, dan ada pegawai yang pake kostum hantu. sayangnya waktu itu meja yang saya pengin tempatin, lagi dipake orang. mejanya bunder gitu dan ditutupin sama kelambu. unik bgt. sementara di tempat yang misterius itu, nggak jelas itu tempat apaan. dari luar cuma ada dua lcd tv yang nayangin pertandigan sepak bola. berhubug kantong lagi ngga jelas isinya berapa, akhirnya ya pergi ke food court nya aja (*^^)

food court nya ada di sebelah selatan BNS. untuk menuju ke sana, kita melewati gerbang melengkung menyala warna merah (atau merah menyala? yang jelas gerbangnya berupa lampu yang nyala :P) yang cukup besar. eits, tapi sebelum nyampe food court, kita harus melewati night market nya. yaaa stan2 jualan gitu. isiya kebanyakan pakaian, asesoris dan boneka, ada juga yang jual kelinci (hidup) dan pemanas air. hmmm... tempat jalan2 bgt nih BNS.

oh ya, dari arena wahana BNS ke night marketnya, kita turun beberapa anak tangga gitu. dari night market ke food courtnya, juga turun lagi. ternyata... food courtnya luasss banget. dan... di tengah2nya, ada anak tangga buat turun juga (turun mulu). di langit2nya, ada layar buat projector yang dibikin memanjang tak terputus, di pinggir kiri dan kanan area food court. di beberapa pilar food court kelihatan projector yang menyorot ke layar super panjang itu. sayangnya waktu itu masih sore dan belum ada yang disorotkan.

di ujung food court ada panggung dengan peralatan musik lengkap. di depan panggung ada kolam dengan air mancur yang mati. setelah baca2 tulisan di sekitar food court, baru tahu kalau ada pertunjukan air mancur menari. tapi jamnya 2030 dan 2230 doank. yah, lama banget, gak mungkin lihat deh. langsung makan aja kali ya? cari2 makanan... banyak banget piihan masakan indonesia. seafood ada, bakso, soto, sate, pempek... kalo masakan luar negeri ada steak, bento, ama... itu aja kayanya. minuman... ini yang aneh, pilihannya dikit. cuma ada minuman standar kaya teh, kopi, soft drink, jus buah. ada sih yang jual minuman hangat kaya angsle dan ronde. tapi kan saya mengharapkan es badai tropis, atau es lahar dingin, atau apaaa gitu. dan harganya... hmmm kok standar tunjungan plaza yaaaa. jadi agak bete.


akhirnya saya pesen steak crispy mixed chicken beef, kira2 IDR 20000. minumnya teh tarik sekitar IDR 7000. temen saya pesen bento... apa ya? sekitar IDR 23000 gitu plus tebs seharga IDR 8000. yaaaa tebs seharga itu.... mau? mau? mau? ya sudahlah. rasanya sih fair, nggak istimewa. suasananya.... mungkin perlu nunggu lebih malem biar bisa menikmati suguhan hiburan yang macem2. waktu itu, saya nggak terlalu kenyang, dan suasana juga hening tak menghanyutkan. intinya cukup kecewa.

satu lagi yang agak "off" ttg food court di BNS ini, yaitu: cara transaksinya. sebelum anda pesen ini itu dan beli ini itu di food courtnya, anda perlu pergi ke kasir dan menukarkan uang rupiah anda, dengan uang food court BNS. jadi kaya dapet uang monopoli gitu. nominalnya sama aja dengan uang rupiah. uang ini yang nantinya bisa dipake beli2 di tenant yang ada di food court ini. kalau ada sisa atau kembalian, di akhir kunjungan anda, uang mainan itu bisa dituker lagi dengan uang rupiah, di kasir. agak ribet.


kesimpulannya sih, kalau anda datang di sore hari, kayanya nggak terlalu sip buat makan di food court ini. cuma masalah suasana aja sih. mending coba di cafe hantu atau warung bethania yang akan segera dibuka. trus, kalo emang mau makan di food court, mending beli minuman kemasan dari luar deh. harganya itu lohhh. trus jangan lupa tukerin dulu duit anda di kasir dengan uang plastik ala BNS. kalo anda datang di malam hari, kayanya sip deh, cari aja tempat duduk yang deket panggung dan air mancurnya. lampunya bisa membawa perubahan suasana yang cukup berarti. untuk harga, menu makanan di sini rata2 IDR 20000, dan minumannya di atas IDR 5000.


Read more!

Kamis, 08 Januari 2009

Batu Night Spectacular (BNS)

 

selamat tahun baruuu! walah... blog ini lumayan sepi ya dua bulan terakhir... ehehe. ndak apa-apa kan... lagian siapa sih yang peduli? (doeh). ok, berhubung di akhir tahun kemarin muncul fenomena hari libur yang panjangng... jadinya waktu itu saya puas2in buat liburan. yaaa. realisasinya sih beda dengan planningnya (tempat tujuan wisatanya jadi beda), tapi nggak mengurangi kesenangan saat liburan. ok, dimulai aja ya post ttg liburannya.

salah satu tempat wisata yang dikunjungi waktu liburan kemaren, ndak jauh-jauh dari kampung halaman saya. tempatnya bisa dibilang lumayan baru, dengan soft opening sekitar tanggal 30 Nov 2008. nama tempatnya sendiri kaya bukan nama tempat wisata, kaya nama event apaan gitu: Batu Night Specatcular (BNS). terletak di desa Oro Oro Ombo, Batu, jam buka tempat ini agak ndak biasa: jam 1500 sampai 2300. yup, tempat ini memang dimaksudkan buat menampung hasrat wisatawan yang masih ingin bersenang-senang sampai larut malam. malam hari di batu kan asik.... (^.^)

kalau dari kota malang, lokasinya lebih dekat daripada ke jatim park. saya nyampai di sana sekitar jam 3 lebih dikit (hehe, ngepres ma jam buka nya). waktu itu tempatnya masih sepiii. ke loket tiket masuknya, dan ada tulisan: harga untuk peak season Rp 10.000,- . hmmm denger dari temen yang ngikut, temennya dia pernah masuk dengan harga tiket IDR 5000 per kepala. ndak ada tiket terusan. setelah bayar, selain dapat tiket masuk, lha kok dapet kertas kecil-kecil warna-warni juga. owh, ternyata kertas kecil-kecil itu adalah voucher potongan harga tiket masuk wahana. satu orang dapat tiga voucher tiket untuk tiga wahana: go kart (IDR 7500), rumah hantu (IDR 2500), dan kidzone (wah lupa besarnya, soalnya nggak nyobain masuk).

lihat2 sekeliling bentar, kayanya besarnya hampir sama kaya jatim park, cuma tempatnya memanjang. mau nyobain go kart dengan arena yang katanya terbesar itu... walah, kok sirkuitnya di blok. jadinya, sirkuit yang ada cuma seiprit. tarif buat go kart nya IDR 30000 buat dua lap. kayanya nggak puas banget. di sini kami belajar fakta ttg voucher wahana yang diberikan saat beli tiket tadi. voucher cuma berlaku buat satu orang dan nggak bisa digabungkan. akhirnya kami nggak jadi nyobain go kart. hahaha.

kemudian lihat sepeda angin. nama wahana ini agak menyesatkan sih. intinya adalah, kita mengayuh suatu kendaraan di atas rel yang ada di ketinggian. rel nya mengelilingi separuh dari area BNS, jadi kita bisa mendapatkan foto pemandangan yang bagus dari sepeda ini. mengayuhnya nyantai aja, karena relnya cukup panjang dan jangan sampe kita kehabisan tenaga (berlebihan mungkin, tapi begitulah pengalaman dua temen cewek yang ikut berlibur). trus sepedanya bisa diputer 360 derajat, jadi... makin puas lah kalo mau lihat2 pemandangan. asik lah naik sepeda angin ini. tiket wahananya IDR 10000.

waktu mau sholat ashar, dan tanya2 beberapa orang, ternyata musholla ada di ujung selatan BNS, sementara arena go kart dan sepeda angin ada di ujung utara BNS. yah, itung2 lihat2 tempat. maka kami melalui cafe street yang dibawahnya adalah rumah hantu, warung bethany gonna be yang di bawahnya adalah arena permainan ketangkasan, aero test, trampolin, kidzone, night market, food court, dan sampailah di musholla yang cukup kecil untuk ukuran BNS ini. tempatnya juga kurang terlindung dari air hujan. mestinya bisa dibikin lebih bagus lagi.

acara senang-senang dilanjutin lagi dengan menaiki aero test. alatanya sih kelihatan sederhana, sebuah lengan yang menopang tempat duduk berbentuk palang empat. setiap lengan palangnya berupa tempat duduk untuk dua orang. setiap lengan palang bisa memutar 360 derajat, sehingga kepala orang bisa pindah ke posisi kaki dan sebaliknya hehe. trus palangnya juga bisa diputar kaya jarum jam gitu. alhasil, wahana ini muter2 orang di ketinggian. saya cobain naik wahana dengan tiket masuk IDR 10000. puas banget teriak-teriak dan bikin darah mengalir kencang. harus dicobain.


dari sana kami sholat maghrib dulu, dan ternyata lepas maghrib tempat ini makin rame ajah. parkiran udah penuh, lampu2 dah nyala dan suasana makin meriah. cinema 4d nya wuihhh antrinya puanjangng. saya jadi ilfil. akhirnya nyobain rumah hantu aja. kami nyobain yang jalan kaki, benernya ada yang naik kaya kereta gitu, tapi waktu itu masih diperbaiki. dan dari cafe street, terihat sedikit area yang dilewati kereta itu, nggak begitu menggoda. tiket masuknya IDR 10000 dipotong voucher IDR 2500. isinya? wah kurang banyak. tapi cukup bagus buat lucu dan seru2an, apalagi waktu itu saya barengan ama mbak2 yang kagetan banget. lucu aja.

hah, setelah itu, acara ditutup dengan kunjungan ke lampion garden, masuknya IDR 10000 juga. nah, di sini gimana2 pasti pengin pose dan potret2. habisnya nyala lampion2 dengan bahan payung itu lucu2. bentuknya macem2, dan... banyak orang juga melakukannya. hahaha. yang jelas ada beberapa juru kamera profesional di sana. juga ada kios pencetakan foto digital dekat pintu keluar. di dalam lampon garden ini juga ada sebuah kolam dengan lampion2 angsa dan teratai, dan di tepinya ada beberapa tempat duduk buat menikmati suasana. di sampingnya juga ada semacam "love corner", denan lampion2 bernuansakan cinta. widih. dan tak lupa ada pemain keyboardnya loh. nggak tau juga bisa request lagu atau ndak, heheh.

akhirnya kami pulang dengan hati cukup puas. yah, saya pengin liat cinema 4d itu juga sih, tapi gak kuat antrinya. dan...
dari pengalaman orang2 yang berkunjung ke BNS ini di malam hari, memang antriannya (untuk semua wahana) cukup luar biasa. jadi... saya sarankan, untuk nyobain wahana aero test, go kart, cinema 4d di sore hari aja, sebelum pengunjung mulai rame. dan jangan lupa bawa kamera yang bagus buat malam hari ke lampion garden, karena... yaaaa musti aja. hehe. next post will be about the food court. not much though...


Read more!