Jumat, 21 Maret 2008

bamboo cafe

seminggu yang lalu saya pulang lagi ke malang (hmmm bulan ini sering banget ke malang). masih dengan semangat ketemu orang baru dari lingkaran saya, waktu itu saya ngajak ketemuan temen SD yang beberapa waktu lalu nongkrong bareng di Bubble Cafe. kali ini dia ngajak ketemu di cafe nya dia yang baru buka (masih soft opening). saya gak dikasih tau namanya, cuma dibilangin kalo tempatnya di ruko niaga indah di jalan soekarno hatta, sampingnya Colors model dekat Ayam Goreng Yogyakarta.

www.flickr.com








athens_chortle's photos tagged with bamboocafeMore of this






dateng ke tempat makan baru kayanya kurang sreg kalo belum membawa teman. maka saya ajak rosa (huhu biar kesannya dia tukang maem). ternyata eh ternyata, ruko niaga indah itu nama ruko tempat Vivace Karaoke berada. setelah bertanya pada tukang parkir, kami mendatangi cafe misterius itu yang berjarak sekitar 250 m dari Vivace. dan terungkaplah nama tempat itu: Bamboo .

kesan pertama yang ada waktu liat entrance nya: kok norak ya? hahaha. tapi rosa bilang sih lucu. iya deh, bagus kok. nyambung sama suasana di dalem yang temaram. gara2 ni cafe masih soft opening, dan yang ngundang saya belum dateng, saya jadi gak masuk dulu. haduh, nunggu di mobil dulu. tak lama kemudian muncul mobil Grand Escudo warna merah dan mobil itu berhenti di depan cafe. dari mobil turun tiga cewek berkaki jenjang. wah... lumayan juga nih cafe. loh kok? hihihi akhirnya dateng sms dari si owner: Dody, kata dia masuk aja langsung. akhirnya saya melangkahkan kaki ke dalam.

not bad. ruangannya memanjang..... dan yang agak aneh masuknya miring. membentuk sudut 63 derajat terhadap garis tegak lurus yang ditarik dari pintu masuk (anda keterlaluan kalo tidak menyangsikan keakuratan data tadi). perabotannya dari kayu dengan dekor bambu. kami duduk dan salah satu dari tiga cewek yang saya lihat tadi datang menghampiri membawa daftar menu. setelah melihat-lihat, saya memutuskan untuk memesan minuman paling mahal: Banana Milkshake. benernya ada tiga pilihan rasa lain: strawberry, vanilla, chocolate. how much it cost? 4000 IDR! hahaha. tapi bener itu yang paling mahal. rosa milih Quick Punch, dan harganya 3000 IDR.

daftar menu dan suasananya mengingatkan saya pada bubble cafe: tempat nongkrong berlama-lama dan terjangkau. harganya harga warung di pulosari, cuma tempatnya lebih bersih. not bad at all kan? (jiwa marketing muncul) sekilas tentang menu, milkshakes dijual dgn harga 4000 IDR, juice 3500 IDR, punch 3000 IDR. untuk makanan dan snacknya, ada nasi goreng 5000 IDR, roti dan pisang bakar 2500-3000 IDR, dan french fries 4500 IDR. gimana? so, kalau anda suatu saat ke malang, cape habis muter2 kota, atau cuma mau ngobrol ma temen lama... sempetin ke sini aja. gak mahal, bersih, dan... kalau anda beruntung, anda akan dilayani oleh cewek-cewek berkaki jenjang wuhwuhwuwhu.....


Read more!

bubble cafe


mari kita mundur beberapa minggu... tepatnya tanggal 8 Maret 2008. waktu itu saya lagi berkunjung ke malang. dan di malam minggu kali itu, saya akhirnya janjian ketemu dengan seorang teman SD saya yang udah lama nggak kontak. setelah berganti-ganti tempat dan waktu ketemuan, akhirnya disepakati bahwa kami bakal ketemu di Bubble Cafe. saya nggak pernah ke tempat ini. saya dikasih tau kalau tempatnya ada di ruko daerah Dinoyo Malang, di depan outlet Edward Forrer.

saya sampai di tempat itu lebih dulu, sekitar jam 7 malam. hmmm saya agak ragu buat masuk. soalnya tempatnya kecil, dan bener bener nggak keliatan kaya tempat makan buat khalayak umum. di dalam ada dua table, satu dengan dua tempat duduk dan satunya lagi dengan empat tepat duduk. di pojok ada couch dan meja biasa. ada tulisan dengan background kuning berbunyi: free wifi. sayangnya saya gak bawa device apapun untuk mengakses fasilitas itu. ada lcd tv cukup besar bermerk samsung tergantung di salah satu dinding, dalam keadaan mati. tv yang nyala berukuran 14 inci, dan saya nggak tahu merknya apa. cukup aneh.

ada tiga orang cowok di dalem. dua orang diantaranya sedang memakai laptop, semuanya memakai kabel LAN biasa. dan mereka duduk di bagian belakang ruangan, sepertinya mereka yang jagain ni cafe. ternyata bener, ketika saya memutuskan untuk masuk, yang melayani adalah salah satu dari cowok itu. liat dari menunya, dugaan saya bahwa tempat ini bukan tempat makan tervalidasi. pilihan makanan cuma ada dua: french fries dan chicken nugget. masing-masing dikasih harga 6000 IDR . Minumannya, terdapat banyak variasi dengan rentang harga mulai 3500 - 7500 IDR. Nggak terlalu macem-macem sih, bahan dasar minumannya sama, cuma ada yang ditambahi kopi, ditambahin ice cream jadi float, dsb. Pilihan saya waktu itu adalah strawberry milkshake cappucino seharga 5000 IDR. namanya cukup menjelaskan isinya: susu strawberry kocok dengan taburan bubuk kopi di atasnya. rasanya? lumayan.

semakin malam, pengunjung mulai berdatangan. salah satu atau dua ternyata merokok di dalam. saya nggak betah. akhirnya saya pindah ke salah satu dari table yang disediakan di luar. brrrrr udara di luar dingin. nggak beberapa lama teman saya datang dengan seorang teman SD saya yang lain hehehe. kami bertiga pun ngobrol gak jelas dan gak penting sambil menghabiskan dua porsi french fries. ketika kami pergi jam 930 pm, tempat itu masih buka aja.

final conclusion: tempat yang cukup enak buat ngobrol ngalor ngidul ditemani variasi teh dan kopi dengan harga terjangkau. sepertinya dulu tempat ini cukup bagus, melihat dekor dan samsung lcd tv yang kini nganggur. glasswarenya standar aja sih, but what can you expect with that price range anyway? kesan yang saya dapet sih, tempat ini versi upgrade dari warung kopi pinggir jalan. gaya pengunjungnya ya khas warkop gitu (upgraded, bawa hape atau laptop dan obrolan perkotaan). minus dari saya karena tempat ini nggak ramah buat non smoker. minus lagi karena hiburannya cuma tv 14" (mending disembunyiin aja tu TV). not my kind of place, tapi saya nggak keberatan buat berkunjung lagi (habisnya murah sih).


Read more!

Rabu, 19 Maret 2008

film ayat ayat cinta


film yang satu ini sukses bikin saya sebel, bahkan sebelum diputar. berawal dari ajakan temen saya untuk nonton, kira-kira sebulan sebelum rilisnya. katanya: "ayo donk nonton, novelnya bagus. tapi aq kuatir bakal nangis ntar". hah? plis deh.... film indonesia? bikin nangis? sebagai orang kuper berpengetahuan sempit yang nggak pernah baca novel Ayat-ayat Cinta, saya langsung kebayang film "Heart" yang katanya banyak bikin orang nangis. Duh, saya nggak akan membahas film nggak penting itu di sini.

singkat cerita, karena temen saya bersikukuh bahwa novelnya bagus, saya akirnya penasaran dan ikutan baca. dan ternyata, nggak heran lah kalo jadi bestseller. cukup berbeda dan inspiratif. buat saya yang seorang katak dalam tempurung, novelnya worth reading. jadinya, saya ikut penasaran ama filmnya. gimana ya caranya memfilmkan cerita yang cukup "kaya" seperti itu. dan apakah bisa "feel" atau pesen2 yang ada di novelnya itu, bisa ketangkep dari filmnya juga? yang nyebelin, sempat mau di-premiere-in di akhir desember, ditunda jadi awal januari, eh tapi gak jadi. mau diputer deket val's day, gak jadi juga. takut ikutan di-haram-in MUI juga kali. hah, akhirnya sempet bosen nungguin film ini. dalam hati sih, udah ada perasaan: this movie better be good! (berhubung alasan pengunduran premiere nya adalah masalah editing, or so i told).

akhirnya di saat yang least expected, saya bisa juga nonton ni film. tempat dan kejadiannya adalah di Cinema 21 Malang Town Square (Matos) Studio 4 jam 22.30 . Berhubung saya disesatkan oleh informasi palsu bahwa midnight show di Matos baru mulai bener2 waktu midnight, akhirnya saya tertinggal sekitar 3 menit pertama movie nya, nggak masalah. yang cukup masalah adalah saya kebagian front row seat. very very front row. terakhir kali saya nonton di Matos sepertinya row yang saya tempatin belum ada. huh.

cukup ttg petualangan nontonnya. mari bicara ttg filmya.
saya pikir saya nggak punya ekspektasi berlebihan ttg film ini. biasa melihat film2 Harry Potter setelah membaca bukunya, saya sudah bersiap dengan cerita yang melompat atau ketidaksesuaian imajinasi saya dengan filmnya. saya juga udah bersiap dengan peringatan orang-orang yang katanya "ada detail2 yang dihilangkan, dan ceritanya ada yang agak beda". toh ternyata saya cukup terkejut ketika melihat filmnya. mungkin karena saya terlalu terpaku pada novelnya, yang jelas saya dikecewakan sama film ini. wueeee kaya yang film ini jelek aja. nggak kok. cuma saya lebih suka novelnya aja. temen2 yang nggak pernah baca novelnya bilang filmnya bagus (untuk ukuran film indonesia). ya iyalah... ceritanya aja laen dari cerita indonesia kebanyakan. tapi... buat saya lebih baik kalo bunyi peringatannya seperti ini: "filmnya beda ama novelnya. ambil nama2 tokohnya, ambil keterangan tempatnya, lalu biarkan filmnya bercerita sendiri. kalau ada kesamaan cerita dan dialog, anggap aja kebetulan"

okelah. salah saya adalah menutup mata dari kenyataan bahwa sutradara juga seniman. dia pasti punya idealisme sendiri, tentang bagaimana cara untuk menyampaikan pesan-pesan yang ada di cerita ke penonton filmnya. dan ternyata cara yang mas hanung* pilih berhasil membuat saya sebel lebih cepat pada tokoh Fahri daripada caranya mas habib*. Fahri di film ini tampak sebagai tokoh yang lebih "nyata", dengan cacat2 seperti manusia indonesia pada umumnya (buat manusia indonesia, maaf banget ya. tapi ngaca donk!). Fahri di novel tampil lebih "suci", sesuatu yang menurut saya bukan khayalan atau nggak realistis, melihat ilmu apa saja yang telah dia terima dalam kehidupannya.

mungkin mas hanung ingin para penonton film ini, bisa merasa bahwa film ini nggak terlalu jauh dari kehidupan mereka, bisa menganalogikan diri mereka dengan tokoh-tokohnya, dan ikut serta dalam "perjalanan" tokoh-tokoh dalam filmnya. ya, kesimpulan saya seperti itu sih. karena di film ini, saya lihat Fahri lebih banyak belajar, sedikit demi sedikit memperbaiki diri. sementara Fahri di novel lebih mengajak saya belajar dari apa yang diketahuinya. peristiwa2 yag dialami Fahri di novel lebih ke arah menguji dan mengingatkan akan apa yang dia ketahui, tapi mungkin belum dia pahami. sayangnya kesimpulan bijak seperti ini baru saya dapat dua atau tiga hari setelah nonton. hahaha. jadi waktu saya nonton di studio itu, saya merasa sebel banget sama tokoh Fahri itu (karena saya bandingin sama tokoh Fahri yang saya kenal di novel).

terlepas dari gaya bercerita yang berbeda dari kedua seniman itu, film itu juga mengecewakan saya di beberapa hal: (maaf ya, memang lebih mudah mengkritik daripada berkarya produktif)
1. cowok apaan tuh si Fahri?! beneran deh, ini bukan karena si Fahri lebih di-"manusia"-kan, tapi ada detail yang di filmnya salah divisualisasikan. masalah timing. kecil sih, tapi buatku sangat gak masuk akal. ada adegan di mana Noura dipukulin oleh Bahadur di tengah malam dan dia ditinggalkan sendirian di dinginnya malam (wussss).
di novelnya, kronologis ceritanya begini: Noura dipukulin dan dimaki Bahadur. makian Bahadur dan tangisan Noura membangunkan warga sekitar. Fahri dan Maria tahu apa yang terjadi. Noura ditinggalkan di luar rumah oleh Bahadur. Noura menangis. Fahri mengirim sms, meminta Maria untuk menolong Noura dan mengajaknya masuk. Fahri minta tolong pada Maria karena Noura bukan muhrimnya, dia nggak boleh menyentuh atau menenangkan hati Noura.
di film, kejadiannya jadi begini: Noura dipukulin dan dimaki Bahadur. makian Bahadur dan tangisan Noura membangunkan warga sekitar. Fahri dan Maria tahu apa yang terjadi. Bahadur masih mukulin Noura, Fahri menelepon, meminta Maria untuk menolong Noura. Fahri nggak tahan mendengar wanita menangis.
kalimat terkahir tadi memang menyentuh di novelnya, tapi malah bikin saya muak waktu di filmnya. plis deh, waktu Fahri bilang gitu, Bahadur tuh loh masih di depan matanya mukulin Noura (adegan visual di film). kalau mau nolong ngapain minta Maria sih? takut dipukulin Bahadur yaaaa? aduh... nggak tahan denger wanita menangis? loe takut nangis dipukul Bahadur kaleeeee...... (sebel sebel bete bete)


2. settingnya banyak yang kumuh. memang tempat tinggal mahasiswa, di mana-mana sederhana. jarang banget mahasiswa yang bisa hidup di lingkungan nyaman dan bersih. tapi beberapa tempat yang digambarkan di novelnya cukup bagus, nggak tampak bagus di filmnya. oke, saya memang belum pernah lihat Mesir atau Al-Azhar. tapi masa iya Al-Azhar cuma keliatan sebagai satu tangga aja. bahkan rumah sakit pun keliatan.... aduh... apa suasana sedih harus dibangun dengan setting yang kondisinya juga memelas ya?

3. ta'aruf dan khitbah tidak sesederhana itu. di film ini menunjukkan seakan-akan Fahri dan Aisha hanya bertemu dua-tiga kali, lalu saat ta'aruf Fahri melihat wajah Aisha. lalu mereka menikah. jadi muncul-lah adegan di mana Aisha berkata "Aku tida tahu siapa suamiku, siapa Fahri?!?". terus terang saya nggak suka kesan yang timbul. seakan-akan karena islam tidak mengenal pacaran, lalu kita akan menikah dengan orang yang tidak kita kenal. untung kalau kita mendapat yang baik, misalnya Fahri benar-benar seorang pemerkosa gimana coba? di novelnya diceritakan, bagaimana Aisha telah mencari tahu asal usul juga kepribadian Fahri dari orang-orang terdekatnya. dan juga pada saat mereka ada dalam majlis ta'aruf, mereka menceritakan tentang diri mereka masing-masing. pihak yang mengenalkan mereka berdua juga bukan orang biasa, tapi ulama. ulama yang mengerti bahwa Fahri benar-benar bagus agamanya dan sepadan untuk Aisha. takutnya masyarakat yang lihat nanti berkomentar: "tuh, makanya jangan asal nikah aja, butuh waktu buat saling mengenal" .... akhirnya ngajak pacaran lagi deh.

tapi secara obyektif... film ini memberi sesuatu yang baru di antara film so called drama-romantis dari indonesia. cukup menyentuh dan mungkin kalau saya nggak pernah lihat novelnya, akan saya kasih rekomendasi super plusss untuk film ini. castingnya menurut saya udah pas banget. seperti novelnya, film ini sepertinya banyak menimbulkan perbincangan. mudah2an bukan cuma perbandingan dengan novelnya, dan orang yang menontonnya cukup kritis untuk menemukan hikmah dan kebenaran dari film ini.


Read more!

Kamis, 13 Maret 2008

Three (masihkah) jaringan GSM ku


sudah hampir setahun ini saya menggunakan layanan GSM dari 3 (Three). bisa dibilang dulu saya terjerat oleh promosi 3x nya, yang bilang isi ulang minimal 30 ribu, dapat tiga kali lipatnya. ketika beli perdananya, saya baru tahu kalau pulsa di kartu ini dibagi-bagi, antara pulsa utama, pulsa sesama, dan bonus umum. karena merasa sedikit tertipu oleh promosinya, kartu perdana itu nyaris saya hanguskan. tapi kemudian muncul promo baru yaitu gratis sms ke sesama three dan sms ke lain operator hanya Rp 110,- Maka perdana itu tidak jadi saya hanguskan.

Lumayan lah, kalau saya isi ulang 30 ribu, total pulsa yang saya dapatkan dan bisa digunakan ke lain operator ada 45 ribu. pulsa 45 ribu yang lain, karena hanya bisa digunakan untuk sesama 3, sempat cukup lama tertimbun. tapi kemudian temen-temen deket saya mulai ada yang menggunakan 3. jadinya lumayan menambah keakraban :) Dan tarif sms antar operatornya itu loh, belum ada yang nyamain.

lalu three mulai berulah dan menambah promosinya, dia ngeluarin tarif setengah. intinya, kalau kita ikut program tarif setengah harga ini, kita bisa menikmati layanan telepon dengan setengah dari tarif normal, sayangnya sms nggak ikutan kepotong 50%. trus konsekuensi yang cukup dahsyat dari program ini adalah, kita nggak akan dapat lagi bonus 3x yang didapat ketika isi ulang min 30 ribu. artinya, beli 30 ribu ya dapetnya 30 ribu doank.

berhubung dengan pola penggunaan seluler saya yang mulai berubah dan lebih sering menelepon daripada sebelumnya, akhirnya saya ikutan produk ini.apalagi ada promo 1 rupiah per menit untuk sesama 3 dari jam 1 pagi sampe jam 1 siang. juga gratis sms buat sesama 3. nggak terlalu kuatir lah buat lost contact ma temen sesama 3 :P jadi kalau anda melihat sekarang saya nelpon, jangan heran, karena per menitnya cuma habis 550 rupiah. lumayan loh bicara 1 menit itu.

namun, skrg kan makin banyak promo tarif murah yang nggak jelas banget sampe 0,000000...(sejuta nol)1 per detik. tapi baru terasa murahnya kalau udah ngobrol 3 menitan gitu. tapi yang saya suka dari kartu-kartu yang lain itu adalah itungannya yang per detik. kalo three... per menit. kadang2 ngerasa rugi aja karena sistem itungan per menit ini. lagian, sinyal three di kediaman saya di surabaya gak ada improvement, timbul tenggelam, antara ada dan tiada. trus coba deh ngisi pulsa di saat masa tenggang. pasti aktifnya nggak seketika itu juga. musti nunggu rada lama, bisa sampe 24 jam malah baru tu kartu bisa berfungsi secara normal.

sekarang tambah lagi kartu seluler baru: axis. tarif sms dan telponnya cukup menarik dan kompetitif dibanding three. tapi... seperti yang bisa dilihat di foto, jaringan seluler yang terdeteksi di rumah saya cuma ada 4: three, telkomsel, indosat, dan xl. so... perlukah saya tetap setia dengan three?


Read more!

Sabtu, 01 Maret 2008

carrefour rungkut


hari rabu minggu lalu, saya menjumpai kejutan yang cukup menarik buat saya. tanda-tandanya sih udah kelihatan ketika saya berbelok ke jalan raya rungkut. di sana saya menjumpai spanduk yang tulisannya : "carrefour rungkut dibuka dibuka dibuka". awalnya saya kurang percaya sih, karena mungkin belum sampai sebulan sejak gedung itu dipertontonkan ke publik dan papan nama carrefour dipasang. tapi jantung semakin dag-dig-dug ketika mulai melihat kemacetan yang nggak biasa mendekati lokasi carrefour itu (tapi emang ngapain pake berdebar segala coba?). dan ternyata benarlah, gerbang masuk parkir ke gedung itu sudah dibuka, dan beberapa mobil berbelok masuk.

saya yang lagi ditebengin temen, secara egois memutuskan untuk ikut masuk menjajal carrefour yang baru dibuka ini. eh nggak lah, teman saya juga cukup penasaran kok lihat carrefour baru ini. hehehe lagian, seperti carrefour lain yang baru dibuka, parkir mobilnya masih gratis, dan nggak tahu ya, kenapa saya suka sekali dengan parkiran gratis. berhubung waktu itu adzan maghrib lagi berkumandang, maka kami masuk untuk memarkir mobil lalu sholat maghrib di masjid di seberang jalan. soalnya, saya nggak yakin musholla yang disediakan (kalaupun ada) mampu menampung tumpahan orang yang lagi belanja di sana.

selesai sholat, kami kembali ke mobil. saya jeprat jepret dulu hehehe. lalu kami mulai mengamati lagi situasi.
hmmmm ruameee. apalagi di sebelah arena permainan untuk anak, ada cuci gudang dengan tulisan diskon sampai 70%. barang apa yang di cuci, saya juga nggak terlalu jelas. dari kejauhan si terlihat ada TV, alat-alat dapur, pakaian, dsb. saya nggak menyempatkan ke sana. padat dan... nggak ada AC nya.

eng ing eng.... masuklah saya ke supermarket/hypermarket itu. whihi.... sekali lagi saya dibuat rada ngeri sama kerumunan orang yang ada. sudahlah. ternyata carrefour ini nggak cocok buat dijelajahi, rasanya kok kecil sekali. cuma satu lantai.di sana baru hanya ada satu tempat makan: mister baso. itupun mereka belum buka. masih kelihatan panci dan piring yang ditumpuk di ruang makannya.

setelah memilih-milih belanjaan yang sebenernya nggak terlalu kami butuhkan (mostly jajanan), akhirnya kami menuju ke kasir. teman saya nyaris putus asa dan batal berbelanja karena antrian yang bujubuneng... hah, mungkin karena teman saya bukan tipe hunter seperti saya, dia melewatkan dua kasir yang agak "terselubung". ya tetep ngantri sih, tapi paling nggak yang ngantri di sini sedikit dan belanjaannya bukan se-trolley dua trolley kaya yang laen. namun oh tetapi, suatu tragedi terjadi dan baru kami sadari di dalam mobil.ada satu item yang tercatat dua kali di struk belanja kami. yang menyebalkan adalah, item itu adalah item paling mahal yang kami beli. sudahlah...

namun eh tetapi, pengalaman buruk di carrefour ini belum berakhir saat itu saja. kemarin saya kembali ke tempat itu. jumlah pengunjungnya sudah jauh berkurang, lebih nyaman untuk saya berbelanja. keanehan terjadi ketika membayar di kasir. barang-barang yang dibeli, dikenai harga yang berbeda (baca: lebih mahal) daripada yang tertera di rak. sayangnya hal ini sekali lagi baru ketahuan ketika barang-barang sudah terbayar. ada apa dengan carrefour ini?

intinya sebagai penghuni daerah rungkut, saya cukup antusias dengan dibukanya carrefour rungkut ini. dari pengalaman saya, harga barang di carrefour sering lebih murah daripada di hypermarket lain, barangnya juga lengkap. sayangnya akses saya ke carrefour cukup sulit. tapi sekarang nggak lagi. tapi karena masih "hangat", jadinya saya harus bersabar untuk mengantri kalau mau ke tempat ini. juga, saya sarankan untuk pergi ke sini di malam hari, karena tempat parkir mobilnya terbuka. jadi kalau siang, kebayang lah panasnya mobil anda nantinya.


Read more!

chubo chubo @ surabaya plaza

ceritanya saya pergi ke WTC Surabaya untuk mencari beberapa barang. saya mengajak dua teman saya, yang satu ingin beli komik, dan satunya lagi ingin jalan-jalan aja. setelah mendapatkan apa yang saya cari dengan cukup cepat, maka kami pun jalan-jalan ke gedung sebelah: Delta (baca: Surabaya) Plaza.

www.flickr.com








athens_chortle's photos tagged with chubochuboMore of this






Pertamanya keliling nggak jelas, tujuan utamanya adalah cari tempat makan karena perut udah terasa lapar. Setelah muter-muter di semua lantai, akhirnya saya tertarik pada satu tempat: Chubo Chubo. dari luar sih kelihatannya menarik, kami belum pernah makan di tempat kaya gitu. saya curiga iu tempat makan korea, jadi pengin nyoba. tapi kok kelihatannya dikit ya pengunjungnya? akhirnya setelah berhasil meyakinkan diri saya sendiri, juga teman saya untuk mencoba makan di sana, kami masuk.

oh, ternyata masakan jepang :P
karena baru pertama kali makan di sana, kami perlu waktu agak lama untuk menentukan pesanan kami. waktu kami tanya: semua makanannya halal nggak mbak? si mbak kelihatan agak ragu, bingung ngejawabnya. trus ada mbak yang satu lagi bilang: halal pak, soalnya ndak ada yang mengandung babi. saya tanya lagi: kalo alkohol gimana? dia bingung lagi, trus njawab: nggak pak, ada beberapa menu yang pakai arak beras, tapi nggak termasuk alkohol. hmmm saya percaya saja lah. paling nggak orang itu tahu kalau saya nggak mau menu yang aneh2. akhirnya kami pilih menu yang kelihatannya cara masaknya nggak terlalu aneh, juga cukup terjangkau oleh kantong kami (hiks):

kami ambil tempat yang tepat di sebelah jendela. terlihat pemandangan malam di samping Delta Plaza: rombong-rombong penjual makanan dan gedung WTC. lampu-lampu yang ada di sana cukup temaram, tapi nggak terlalu gelap lah. trus kami ditemani juga dengan rekaman artis jepang yang jelas saya nggak tau siapa :) cukup nyaman suasananya. wallpaper di sekitarnya lucu-lucu: karakter alat-alat dapur. teman saya yang penyuka manga segera tertarik dengan wallpaper di sekitar. nilai minus saya kasih buat kursiya, kurang ergonomis.

pesanan datang.... hmmm cukup enak, tapi nggak terlalu istimewa.
experience dari pesen makanan, nunggu pesenan sampe rasa pesanan kami, kayanya tempat makan ini sekelas ama hoka hoka bento. tapi saya belum pernah ke sana.hehe. hmmm maunya sih saya kasih rekomendasi bagus buat tempat ini, tapi karena belum ada perbandingan secara langsung dengan hokben, jadi saya tunda dulu aja. tapi secara kasat mata, kayanya menu masih kalah lengkap dari hokben. suasana yang temaram dan wallpaper yang unik kayanya lebih cocok buat anak-anak muda atau couple. mungkin menarik juga buat anak-anak, tapi kalo temaram gini kayanya kurang sesuai buat keluarga (menurut saya aja si).


Read more!

second half of my february


credit to the photo

dua minggu terakhir ini saya mengalami hari-hari yang rada menjengkelkan, menyebalkan, atau bikin sesak dada. mulai dari komentar-komentar nggak penting tapi nyebelin dari orang-orang yang nggak kukenal, ban yang gembos dan bersuara gak jelas, salah beli barang, kebodohan yang nggak masuk akal, sampai masalah hati.


ceritanya di suatu pagi saya pergi buat mendampingi customer perusahaan saya dalam menggunakan produk kami (cieee keren nggak kalimat gue?) waktu mobil mulai berjalan meninggalkan rumah, ada suara ketukan-ketukan kecil tapi continuous yang nggak jelas. biasanya sih suara seperti itu karena payung yang ngetuk2 pintu belakang. berhubung jadwal agak mepet, akhirnya saya abaikan aja, soalnya tu payung juga letaknya di belakang, rada repot lah benerinnya. tapi ketika sampai di jalan besar, dua orang yang naik sepeda motor menunjuk-nunjuk mobil saya. dan kalau saya nggak salah tangkep membaca bibir dan mendengar sayup-sayup suara mereka, ada yang "copot" gitu. setelah menepi, saya menemukan ban belakang kiri saya gembos. anehnya, ketika saya sentuh... ban itu panas. akhirnya saya mengganti ban panas dan celaka itu dengan ban serep saya yang gembos dan belum sempat ditambal. tapi lumayanlah, meskipun harus memompa ban secara berkala biar gak kempes... tapi saya kira masih lebih aman daripada melanjutkan perjalanan dengan ban aneh tadi.

tentang hati, di saat-saat saya merasa udah kebal dengan hal-hal yang mengharu biru, tiba-tiba perasaan jadi gak karuan waktu ketemu orang yang mirip ma seseorang yang saya kangenin. padahal asli ini cuma ketemu doank, nggak ngobrol atau kenalan atau apa. cuma ngeliatin gaya tu orang... gak penting banget kan?

trus ada aja hal-hal yang nggak diduga, mampir di kepala. trus bikin saya mikir lagi, memunculkan pertanyaan-pertanyaan tentang dia yang belum terjawab. tapi akhirnya... yang ada antara saya dan dia sekarang... adalah yang terbaik. paling nggak, baik buat saya. saya nggak tau apa yang dia rasakan, pikirkan, jadi sebaiknya saya diam.

kejadian yang lain lebih baik tidak saya ceritakan, karena bakal menebar kebencian saya melalui blog ini. menyebarluaskan kebencian bukan sesuatu yang baik. tapi seriously, kadang-kadang orang bisa komentar nyebelin banget, padahal mereka gak ada hak buat bikin komentar apapun. :e


tapi di akhir minggu, ketika saya melihat ke belakang, ada juga hal-hal yang menyenangkan. saya dapet dua item yang saya cari-cari dengan harga lebih murah daripada harga yang saya dapat waktu survey via internet :P trus dapet tempat belanja kebutuhan sehari-hari yang deket dengan rute rumah-kantor dan harganya juga murah, deket ma ATM lagi hehe. trus udah buka rekening tabungan dengan cabang yang terjangkau dengan mudah (jadi bisa rajin nabung). juga akhirnya saya udah nepatin janji yang lama tertunda. kayanya juga saya jadi lebih terbuka, walaupun masih kejeblos di beberapa hal. dan... sempat nyobain tempat makan baru juga hihi. so it's quite okay.

dan entah sejak kapan, ada suatu hal yang saya percayai : ketika kamu mempunyai begitu banyak kritik terhadap duniamu, sepertinya kamu perlu mulai mengkritik dirimu sendiri, karena you define your own world. dan kalimat klask yang baru terasa benernya buat saya adalah: orang yang beruntung, adalah orang yang pandai bersyukur.


Read more!

photo collage 2007



hmm sebenernya posting ini lebih tepat dipublish pada awal tahun, tapi karena ide dan toolnya juga baru saya dapat sekarang2 ini, jadi mohon dimaklumi.

benernya di komputer saya lumayan banyak foto-foto yang nggak jelas temanya apa, atau dijepret secara spontan, atau kayanya nggak akan ada momen seperti itu lagi. akhirnya saya kumpulin aja foto-foto semacam itu di satu posting ini. tiap foto di sini benernya ada cerita, nilai emosional, atau keunikan sendiri buat saya. mungkin nggak semuanya bisa saya beberkan di sini, tapi.... menurut saya, worth to be published. So here it is: my collage for 2007!


1 => foto bareng temen2 sma satu gank (cuma setengahnya) waktu lebaran taon kemaren. pas background nya tugu malang, jadi nunjukin banget asal muasal gank kami ini hahaha. trus justru karena jumlahnya yang cuma setengah itu... benernya anggota gank kami sebelas, sembilan di antaranya lahir di malang. tapi seiring dengan perjalanan hidup, waktu lebaran kmrin cuma ada segitu yang bisa kumpul di malang.
2 => bakso aneka rasa yang dibeli di bakso keju! hehehe bakso aneh yang kayanya gak bakal mau saya makan lagi
3 => bisakah anda tebak, apa isi bungkusan dalam doos itu? suatu hari ketika ortu saya pulang dari juanda, secara mengejutkan beliau membawa doos itu
4 => ini adalah kue sus, yang dibentuk menjadi seperti burung merak. rasaya si sama aja, cuma bentuknya unik kan?
5 => jawaban dari pertanyaan no 3: 1 lusin buns rotiboy! whuaaaa enaaakk!

6 => foto saya setelah sidang tugas akhir saya. legaaaaaa. masing-masing orang di foto itu kini sepertinya udah menempuh jalannya sendiri-sendiri.
7 => temen seangkatan yang wisuda bersama saya. di angkatan saya, cuma ada 2 orang lain yang ikutan wisuda barengan saya. si tiwi ini sengaja berpose seperti ini looh. skrg anaknya lagi kul s2 di melbourne.
8 dan 9 => dua foto ini jadi satu cerita. menurut anda cerita foto ini gimana? heheh. cerita benernya adalah bapak di frame no 8 sedang membayar utangnya ke bapak di frame no 9. tapi waktu itu kesannya bapak no 9 sedang meminta-minta. adegan pembayaran ini sengaja di-slow motion-kan biar bisa saya foto :P
10 => team yang pernah ada di kantor saya. saya suka foto ini karena baju mereka lagi matching sbg teman satu team hehe. dan posenya juga menunjukkan bahwa mereka (seperti pegawai yang lain di kantor) adalah orang-orang yang unik dalam bekerja.

11 => ini adalah jeffry. temen barengan wisuda juga. hmmm foto yang menunjukkan kegilaan yang tersimpan padanya. pose ini insiatif dia sendiri.
12 => benernya ini foto tahun 2008, tapi nggak apa lah. konsekuensinya dia harus bayar biaya promosi sama saya. mbak ini sejak bergabung di kantor saya, jadi doyaaan maem. liat aja itu, dia udah sedia tiga nasi bungkus ekstra, camilan di toples, dan cuma butuh segelas aqua. (ini fitnah, cerita yang sesungguhnya hubungi saja orangnya)
13 => satu lagi keunikan mbak yang ini. di warung dia pesen air putih (nggak ada dalam menu). tapi lebih aneh lagi, datengnya air putih ini lamaaa.

14 => kegiatan melepas stress orang-orang yang ada di perusahaan tempat saya dulu bekerja. ini after hours, tapi masih perlu bekerja, alias lembur yang tak berkesudahan.
15 => suasana tegang saat sesi training di kantor lama itu. tampak direct supervisor saya yang sedang engkel-engkelan. hahaha
16 => ini satu spesimen dari kantor lama yang cukup unik. tiap kali mau difoto reaksinya selalu menghindar, ya kaya gini deh. teman yang unik juga.


protes dan komentar silahkan dikirim....


Read more!