Sabtu, 31 Mei 2008

yang bangkit di bulan mei (ini soal BBM... dan juga yang lain)




saya sebel. suebel. sebel buanget. sekalian suebel pakanget tanteanget oomanget paklikanget maupun budheanget. semuanya saya ajak! bulan mei di tahun ini, katanya indonesia memperigati 100 tahunnya kebangkitan nasional. entah indonesia yang mana yang memperingatinya, negara, bangsa, atau rakyatnya, atau... ndak tau lah bagian yang mananya. yang jelas sudah cukup lama rasa kebangsaan saya lumpuh, jadi tadinya nggak begitu ada bedanya buat saya.

tapi kemudian di tengah2 bulan mei muncul kejadian yang bagi saya cukup berarti buat indonesia. perebutan piala thomas & uber, serta wacana kenaikan BBM. media massa cukup bersemangat menjual momen thomas & uber cup ini, membuat saya merasakan nuansa nostalgis ketika dulu mbak susi susanti dan mas alan budikusuma membawa dua piala itu buat indonesia. waktu itu saya masih kecil, dan masih percaya dengan dongeng2 yang diceritakan orang dewasa tentang indonesia.

lalu muncullah wacana yang membuat semua orang merengut. harga BBM akan dinaikkan. hmmm.... saya langsung ingat janji SBY waktu itu yang nggak akan menaikkan harga BBM lagi. beneran. hal itu yang terlintas pertama di pikiran saya waktu mendengar wacana tadi. dan waktu itu, saya masih percaya sama janji orang itu. saya percaya bahwa ketika beliau keluar dari rapat kabinet yang berlangsung selama hampir sehari semalam, akan keluar pengumuman bahwa BBM tidak akan naik, bahwa ia akan menepati janjinya. wow, i'm still a kid after all...

suatu hari saya melihat sebuah foto yang dimuat sebuah harian nasional, supporter indonesia di pertandingan thomas cup, membawa sebuah tulisan: "INDONESIA MENANG, BBM NGGAK JADI NAIK". wah, tersentuh hati saya. kalimat pendek tadi seakan merangkum harapan rakyat indonesia, akan sesuatu hal yang manis di bulan mei ini, sesuatu yang sangat kini dan bukan berasal dari cahaya dari 100 tahun yang lalu, dan hampir nggak terlihat lagi di abad yang baru. doa saya langsung terpanjat buat para atlit indonesia yang sedang berjuang bagi indonesia, para pemuda yang berusaha untuk bangkit. mereka yang sungguh lebih kuat dari saya.

tentu ending atau akhir cerita dari dua harapan saya tadi sudah anda ketahui. harga BBM naik. piala thomas di tangan China. the uber cup goes to China. rasanya.... getir.

di suasana hati yang lagi prihatin, tiba-tiba aja lihat iklan layanan masyarakat di tv. iklan tentang kebangkitan nasional, iklan yang dibuat oleh pemerintah. menkeu, menko kesra, menperindag, jubir presiden, nongol di iklan itu. and guess what? iklan yang di bagian akhir diberi tulisan agar rakyat bangit di tengah kesulitan itu isinya seakan berisi "permohonan maaf" dan "penjelasan" bahwa harga BBM terpaksa dinaikkan. duh, saya sakit hati. jangan bawa-bawa momen kebangkitan nasional dengan kebijakanmu yang bikin resah banyak orang!!! pemerintah sendiri udah menganggap sedemikian kecilnya arti kebangkitan nasional. siapa sih yang diajak bangkit? bangkit dari kesusahan yang dibikin kamu sendiri?

hah.... kayanya berlebihan sih tudingan saya, tapi sebbeeell... banget.
ada satu bagian di iklan itu yang paling nyebelin. menperindag bilang (kurang lebih) gini:

saya jadi berpikir, i wish saya bisa turunkan harga. saya ingin untuk menurunkan harga. tapi, kenyataannya kan saya nggak bisa membuat hal seperti itu. jadi saya katakan saja, saya memang tidak bisa menurunkan harga, tapi saya bisa merasakan beban berat yang anda hadapi


yeah, like i need to hear that from you? ok bu, saya memang nggak tahu apa aja yang udah ibu kerjakan setelah "merasakan kesulitan" yang dialami banyak rakyat itu. saya juga nggak tahu bagaimana ibu begitu susahnya berpikir bagaimana cara untuk menurunkan harga-harga sebelum ibu akhirya menyerah seperti itu. tapi yang saya tahu rakyat masih susah beli susu buat anaknya bu. susah beli beras buat keluarganya. saya jadi ingat ucapan senior saya waktu masa pengkaderan di saat saya masih mahasiswa baru. waktu itu kami nggak bisa mengerjakan suatu tugas, walaupun jumlah kami banyak dan secara teori otak kami itu cerdas. senior itu teriak-teriak:
kalian dari dulu ngomongnya "udah usaha, udah usaha"!! tapi mana buktinya?!? usaha itu pasti ada hasilnya!!! lalu kalau gini ini hasil kerja kalian, usaha macam apa yang kalian lakukan itu hah?!?!?!

walaupun ucapan dia waktu itu terasa kasar dan kejam, juga seperti nggak menghargai kerja kami, tapi saya sadar itu benar. bahwa ada sesuatu yang salah dengan kerja kami. bahwa kerja kami amburadul.

sadar dengan ketidaktahuan saya bagaimana repotnya mengurus keuangan negara, saya kemudian berpikir positif saat mendengar pernyataan bahwa kenaikan BBM itu tidak bisa dihindari. lalu pengumuman kenaikan dan besarnya kenaikan harga akan diumumkan segera setelah jaringan pengaman sosial telah siap agar rakyat tidak terbebani oleh kenaikan BBM. dan saya percaya pada pemerintah. wow, am i a fool or what? saya benar-benar percaya bahwa pemerintah benar-benar serius meikirkan dampak kenaikan BBM itu dan telah siap dengan rencana untuk mencegah rakyat miskin menjadi korban.

hah..... pencairan dana BLT berjalan. besoknya harga BBM naik. harga naik... (padahal BBM naik udah naik duluan) trus? kan udah ada BLT... harga naik masih bisa beli baran donk dengan bantuan BLT.... oh... gitu kali mikirnya.... jadi nggak dipikir ya gimana biaya distribusi jadi naik gara2 BBM naik? nggak pake mikir jawaban apa yang harus dikasih buat para supir bus dan angkot yang minta kejelasan tarif? jaringan pengaman sosial yang disiapkan itu ya si BLT itu... dengan pinjaman2 lunak buat modal usaha. inflasi naik ya bikin aja kebijakan teoritis kaya dulu2... naikin bunga simpanan.... ya..... pinteeerrrrr.......

gini nih tulisan di harian Kompas tanggal 29 Mei 2008 di artikel dengan judul: Pemerintah Pahami Tuntutan Organda.
JAKARTA, KOMPAS -- Wakil Presiden Jusuf Kalla menegaskan, pemerintah bisa memahami keinginan para pengusaha angkutan umum yang menuntut kenaikan tarif dan pemberlakuan subsidi bagi transportasi. Meskipun demikian, pemerintah belum bisa mengabulkan permintaan itu dalam waktu dekat.
Pemerintah akan mempelajari dulu secara seksama tuntutan para pengusaha. Langkah itu dilakukan untuk mendapatkan besaran persentase tarif yang pas agar tidak membebani masyarakat dan memutuskan soal susidi BBM bagi angkutan umum


yeah yeah..... mikir baru sekarang.... dan mikirnya pun nggak bisa cepet. saya nyadar, dengan nulis2 kaya gini, artinya saya jadi punya tanggung jawab buat berbuat sesuatu. kalau nggak, saya jadi nggak lebih baik dari mereka. ngomong...... ajah. nyesel dan minta maaf.... ajah. mungkin bakal jadi sesuatuyang bodoh atau nggak berguna, tapi saya nggak mau mandheg, emang sih sayamasih bego dan uang juga dikit. yang penting saya ndak boleh nyusahin orang dan harus berguna buat orang lain.

terus terang, kenaikan BBM cukup berpengaruh buat saya yang 50% pengeluaran rutin bulanannya teralokasikan buat beli bensin. tapi saya nyadar kok kalo subsidi buat saya itu seharusnya bisa dikasihkan ke orang yang lebih berhak. tapi melihat "keseriusan" pemerintah dalam mengatur harga BBM ini.... hah.... nggak ikhlas. asli nggak ikhlas, jadinya saya ajak2 keluarga anget tadi buat nemenin suebel saya.

1 komentar:

Anonim mengatakan...

minggir..minggir....ada kodok marah2...hmmmm...serem...

oh ya Dok, salam buat keluarga besar Anget.hahaha