Sabtu, 24 Mei 2008

kampung laut and... bye semarang! (1st ecape chronicles #5)



saya pergi dari puri maerokoco sekitar jam 1500. dan... kunjungan selanjutnya adalah: kampung laut. ternyata tempat makan yang cukup kondang ini letaknya bersebelahan dengan puri maerokoco. i mean... really next to it. tadinya nggak ada rencana ke sini juga sih, tapi gimana ya... laper. dan habis merasakan kecewa setelah mengunjungi tempat wisata yang sepi, saya pengin ke tempat yang agak terkenal.

setelah berjalan sekitar 150 meter, saya sampai di pintu masuknya kampung laut. hmm mungkin terlihat aneh bagi penjaga pintu masuknya, karena di depan saya baru masuk dua buah mobil. sementara saya berjalan kaki, dengan membawa sebuah tas tenteng. sendirian pula. oh ya, sebelum pergi bertualang hari ini saya udah checkout dari wisma, karena rencananya emang langsung pulang malam hari ini.

50 meter kemudian saya menemukan pintu masuk. tapi... kenapa tulisannya "KL Suki" yah? hmmm kayanya bukan ini yang saya maksud. lagian di tempat parkir di depan sana ndak terlihat mobil yang melewati saya. jadi saya terus masuk ke dalam. akhirnya saya ketemu pintu masuk yang sesungguhnya. di depan pintu masuk itu ada patung ikan. dan ada gate kayu dengan tulisan "Kampung Laut". untuk masuk, anda akan melalui sebuah jembatan kayu yang menyeberangi kolam besarrr yang "mengelilingi" tempat makannya. sekilas, terlihat tempat macam apa ini. pastinya restoran seafood, dan ternyata juga tempat mancing.

waktu itu tempatnya nggak begitu ramai, dan kita bisa bebas milih mau duduk di mana. saya pilih di lesehannya, berbentuk gazebo gitu, dan letaknya di pinggir kolam. hmmm di sini pelayannya juga ramah, mau meladeni satu orang yang banyak maunya seperti saya. bahkan saya juga difotoin ma pelayan ini juga lho, hehe. meskipun lagi-lagi berasa kaya bondan winarno, tapi kali ini saya lebih "berakal sehat" dan gak keburu nafsu. saya pilih menu-menu yang kira2 sebanding dengan harganya.

berhubung masakan yang dijual di sini serupa dengan yang dijual dengan resto yang saya kunjungi kemarin, pilihan saya jadi cukup terbatas. masa pesen masakan yang sama sih? hmmm harga makanannya hampir sama kaya di Panorama Resto, malah ada beberapa yang lebih murah. di sini masakan gurami rata-rata dihargai IDR 7000 per ons nya. setelah bolak-balik daftar menu, saya teratrik pada salah satu menu barunya: gurami saus acar kuning. saya pesan. trus minumannya... nah, kalau harga minumannya sih rata-rata lebih mahal daripada resto yang kemarin. saya pesen blue juice seharga IDR 11000. lalu.... hmmmm saya pesan mie goreng seafood ukuran small seharga IDR 18000. eh... bentar... harga2 tadi (kecuali ikan gurami) ada plus minusnya ya, soalnya saya lupa-lupa gitu. (#^_^#)

sambil menunggu pesanan datang... saya melihat-lihat sekitar. gazebo di sebelah saya ditempati rombongan sctv yang waktu itu saya bilang akan bikin clas music karnaval di simpang lima. di tempat mancing terlihat seorang bapak dengan dua anaknya yang kayanya masih smp atau sd. dan beberapa orang dari rombongan sctv juga asyik mancing sambil ketawa-ketawa. wah mereka having fun bener. kok aq jadi ngeliatin orang? tempatnya sih asik. enak banget buat rileks ma keluarga atau temen. oh ya, di bawah meja gazebo ini juga ada steker listrik. misalnya kalau butuh ngecharge hape atau alat elektronik lain... bisa aja.

beralih lagi ke bagian lain dari restoran ini. selain ada meja-meja non lesehan di bagian dalam yang dinaungi atap, di tepi-tepi kolam juga ada meja-meja tanpa atap. cocok buat yang ingi menikmati suasana sore, atau ngawasin anak-anaknya mancing. trus di sisi kolam yang lain, ada meja yang dikelilingi tiang-tiang lampu dan letaknya persis di tepi kolam. hmmm waktu baca novel ayat2 cinta, saya mbayangin restoran tempat keluarga boutros nraktir fahri di tempat persis kaya bagian itu. kesannya romantis. kalo pas sunset.... wahh... te-o-pe lah. trus ternyata di sana ada satu sepeda air bentuk bebek. halah2... ketemu lagi. kali ini saya jadi pengin naik. tapi masa naik sendirian. duh, ke mana pacarku di saat seperti ini? (emangnya saya punya pacar? (-_-;) ) waktu foto-foto, tiba-tiba saya menyadari sesuatu yang aneh.



ada sebuah meja, di atas sebuah hmmm papan.... hmmm tapi papan itu diikat ke sautu tiang. ternyata... papan itu mengambang. wah, berarti papan ini bisa dilepas dan dibiarkan lepas ke tengah kolam. whaaaa... langsung kebayang makan malam dengan lilin, dan pemain musik, di tengah kolam.... whaaaa whaaaaa (apaan sih)

sudahlah, waktunya makan karena pesanan udah datang. hmm... looks yummy. mie goreng yang ukuran small... ternyata nggak small sama sekali. lebih banyak daripada mie goreng satu porsi di manapun yang pernah saya pesan. guraminya... hmmm ternyata gurami goreng yang dibumbuin apaaa gitu, yang jelas rasanya asam-manis-kecut (lebih banyak asamnya karena namanya juga gurami saus acar kuning). dan si blue juice, adalah juice sirsak yang dikasih pepsi blue. oh ya lupa, tadinya mau pesen green juice. tapi katanya isinya juice sawi, wah nggak jadi deh.


hmmm walaupun pengalamn makannya nggak se-sensasional yang saya rasakan di Panorama resto, tapi lumayan enak. guraminya cukup aneh sih, soalnya kok habis saya kunyah ada kaya sisanya gitu, kaya habis makan daging sapi yang alot. dan yang jelas terlalu banyak buat saya. hahaha. ikan gurami saya habiskan dengan susah payah, dan mie goreng hanya berhasil saya makan sepertiganya. juice nya habis untuk membantu saya menelan makanan.

suasana tempat ini benar-benar enak, tempat ini lebih pantas dijadikan tempat rekreasi daripada si puri maerokoco. hehehe. btw, tiba waktunya untuk pulang, dan membayar makanan. wheh, ternyata lebih mahal daripada waktu ke gombel. gara2 si gurami yang beratnya 7 ons. dan... yang jaga kasirnya.... mengingatkan saya pada si dia.... duh....



perjalanan pulang, saya mampir dulu ke lawang sewu. acara peringatan ulang tahun kota semarang adalah malam itu. ketika sampai di sana, lampu-lampu sudah dipasang dan memberi warna-warna di dua bangunan tua semarang di sana. sayangnya saya nggak bisa di sana untuk menyaksikan acara pestanya. selain kursi2 nya terbatas buat undangan, saya juga takut kehabisan angkot ke terminal karena kata hansip yang ada di sana, kalau jam 8 malam angkot yang ke sana udah susah. jadi.... that's it. a memory about smarang that i build by myself. no one told me to go anywhere, i did it all by myself, my decisions, so that's what this experience worth doing. i'm looking for my next escape....

Tidak ada komentar: