Jumat, 09 Mei 2008

welcome to semarang (1st escape chronicles #1)



setelah perjalanan selama kurang lebih 7 jam, akhirya saya sampai di terminal terboyo jam 5 pagi. di antara kondisi sadar dan tidak, saya langsung menanggapi tawaran seseorang untuk mengantarkan saya ke tujuan pertama saya: masjid jami' (besar) di semarang. setelah 10 detik kemudian baru saya sadar kalo yang menawari adalah seorang tukang ojek. dia minta IDR 20000 buat mengantarkan saya ke simpang lima. kesimpulannya: mintalah apa saja di saat saya baru bangun, pasti saya kasih!

sudah rahasia umum, bahwa pendatang dengan duit cekak, pasti akan bebersih diri dan istirahat di masjid begitu sampai dari perjalanan. tukang ojek yang mengantarkan saya pun kayanya udah paham. tapi saya tetap bersikeras kalo akan ada teman saya yang menjemput saya di simpang lima. hehehe. what's the point? ndak tau, tapi kayanya saya merasa perlu menegaskan bahwa tidak ada prospek baginya untuk mengantarkan saya lebih jauh dari simpang lima. oh ya, dari tukang ojek itu juga saya baru menyadari nama masjid yang saya tuju itu, heheh:
masjid baiturrahman.

setelah sholat, saya mandi tapi nggak pake ganti baju. hahaha. soalnya tempatnya nggak memungkinkan (don't ask). masih jam 6. wah, mau ke mana ya saya ini? di depan terlihat daerah simpang lima yang kondang itu. mulai banyak orang-orang jalan-jalan (nggak ada yang lari pagi) di sana. hmmm mungkin saya bisa mulai ambil foto di daerah sini. dan mulailah saya ikut warga semarang, berkeliling Simpang Lima.

di tengah lapangan ada set panggung yang nggak lengkap. hmmm baru ada pertunjukan tah? atau persiapan menjelang suatu pertunjukan? setelah berkeliling, ternyata panggung itu dibuat untuk Clas Music Karnaval SCTV, mulai esok harinya. enaknya ikut liat nggak ya? saya terus berjalan, sambil membawa tas. duh tas tangan ini nggak keren. mestinya saya pake backpack. tapi saya nggak punya.... . keliatan andong yang dianiki bapak dan dua anaknya. jadi pengin nyobain. nggk usah deh, nabung buat naik jetski di karimun jawa, hehehe.

terlihat hotel ciputra, tanpa sponsor seperti desember tahun lalu, saya tidak bisa menikmati dinginnya AC kamar seharga IDR 1000000 semalamnya itu.... biar. di sampingnya ada mall ciputra, apa cari sarapan di sana ya? bukanya baru jam 10, aduh. hotel horison, mall simpang, ramayana, e lounge... wah city life banget. tapi kayanya akses angkot dari simpang lima ini bisa ke mana-mana. saya jalan lagi, hmmm tampak billboard tolak angin dengan foto agnes monica yang besaarrr banget. ada sesuatu yang membuat saya betah berlama-lama melihat billboard gedhe ini.

pertamanya agak kaget, sedikit nggak percaya, tapi ini jelas di depan mata. di depan mata dan gedhee lagi. mungkin ini bukti bahwa tidak ada manusia yang sempurna, mungkin ini salah manajernya, mungkin agnes lagi capek, mungkin ini salah fotografernya, mungkin ini masalah lighting, atau mungkin hanya pikiran ngawur saya saja. hmmm.... tapi kok kayanya ketek si agnes berambut ya? saya terus melihat billboard itu. ke muka agnes yang selalu cantik... ke dua sachet tolak angin yang diiklankan... trus ke keteknya lagi... masa iya sih?

walaupun masih nggak percaya dan diliputi keraguan, saya nggak berencana untuk menghabiskan liburan saya untuk memecahkan teka-teki itu. saya terus berjalan dan memotret situasi simpang lima yang semakin ramai. penjual makanan mulai banyak. laper... agnes... hus!
kemudian terlihat peta lokasi wisata di semarang. hmmm seingat saya lawang sewu letaknya dekat dengan simpang lima. lalu saya bertanya ke ibu-ibu yang lagi lewat, bagaimana caranya ke lawang sewu naik angkot.

berdasarkan info yang diberikan ibu-ibu tadi, saya naik angkot menuju sampangan. kira-kira 5 menit kemudian, sampailah saya di lawang sewu, yang ternyata bersebalahan dengan tugu muda. di sampingnya lagi ada museum perjuangan mandala bhakti, tapi kayanya gak dibuka buat umum deh, CMIIW. trus belakangan saya baru tahu di sekitar situ ada Carrefour (halah lagi2 hypermarket itu) yang ada di DP Mall. dari supir angkot yang saya naiki, saya baru tahu bahwa tanggal esok harinya (2 Mei) kota Semarang berulang tahun. dan ada acara di lawang sewu. nggak heran kalau di sekitar lawang sewu pagi itu dipasang panggung tambahan dan tiang-tiang untuk lampu.

makin siang, makin panas (baru jam 830 sih) dengan kebingungan dan tanpa arah, saya tau ke mana saya harus menuju: warnet terdekat. saya kembali ke simpang lima, mengingat pusat kota di sana. agnes tadi.... halah! untungnya di belakang hotel ciputra, saya menemukan warnet yang buka 24 jam. kalo ndak salah namanya cyber 24 gitu. tapi ketik mau masuk, saya melihat warteg nggak jauh dari sana. lapar lapar..... akhirnya saya maem dengan menu minimalis: telur ceplok dan sayur kangkung + teh hangat. habisnya IDR 4000. hmm murah nggak ya?

kembali ke warnet.
di sana saya menemukan kenyataan manis maupun pahit. manis karena saya mendapatkan banyak list hotel melati (wisma) yang murah buat nginep. pahit karena saya menyadar bahwa jadwal menyebrang ke karimun jawa hanya ada hari sabtu dan kembali ke semarang hari minggu. bisa-bisa senin saya nggak masuk kantor, lagian cuma bentar banget di sana, gak bakal puas. hiks. dan dari sekian banyak list penginapan murah, yang masih punya kamar kosong waktu itu haya dua: wisma permata dan wisma mira.

di internet banyak yang nyaranin wisma permata dengan tarif IDR 120000 untuk kamar dengan AC dn lokasi dekat simpang lima. katanya sih cukup bagus juga. tapi sayangnya waktu saya tanya bisa naik apa angkot ke sana, orang yang saya telepon agak kebingungan, dan menyarankan saya naik taksi.
akhirnya saya memutuskan untuk melihat kamar wisma mira, yang lokasinya bisa dicapai dengan sekali perjalanan angkot. tapi ternyata cukup jauh juga, perjalanannya kira-kira 10-15 menit. saya mengambil kamar dengan tarif IDR 75000 untuk dua bed busa, fan, dan kamar mandi dalam.

tempatnya nggak jelek banget, i've seen worse, a lot worse. but i've seen better too. hah, biarlah. yang penting akhirnya saya bisa mandi sepuasnya dan berganti baju. kemudian setelah sholat di musholla yang ada 50 meter dari wisma, saya melanjutkan acara jalan-jalan...

additional notes:
- ke semarang dari surabaya naik bus ekonomi habis berapa sih? kok saya bayar IDR 50000 ya? kayanya kemahalan deh. busnya nggak ada AC nya, kursinya nggak bisa reclined. sempat mau mutung dan membatalkan rencana escape gara2 tidurnya nggak enak blas.
- kalo ke semarang usahakan nyampenya pagi atau siang aja, biar ada angkutan dan gak perlu pake ojek
- tarif angkot di semarang IDR 2000. siapkan uang pas. mentang-mentang saya keliatan kaya turis, beberapa kali supirnya mau ambil IDR 3000. untuk bus kota ber AC, memang tarifnya IDR 3000.
- agnes monica... arghh just forget it!

Tidak ada komentar: