Minggu, 18 Mei 2008

grand panorama resto @Gombel (1st ecape chronicles #3)



hari pertama di semarang memang saya rencanakan buat diakhiri di tempat ini. setelah lelah oleh wisata alam yang nggak terlalu memuaskan, saya ingin menikmati suasana malam kota semarang dan bersantai.

lagi2 saya mengandalkan situs internet yang sama, meskipun sadar akan akibatnya pada kunjungan saya ke goa kreo. tujuan saya kali ini adalah Gombel. percayalah, walaupun namanya mirip dengan salah satu nama makhluk halus, tapi tempat ini bukan tempat angker. di situs itu dituliskan bahwa Gombel adalah daerah dataran tinggi di semarang dan berudara sejuk. lalu di malam hari dari sana kita bisa melihat lampu-lampu kota semarang dari atas. hmmm saya terbayang suasana kampung halaman. bukan kampung halaman sih benernya, lebih tepatnya kampung tetangga. di deket malang, ada kota Batu, di mana ada daerah yang sepanjang jalannya banyak penjual jagung bakar, dan kita bisa bersantai sambil menikmati udara dingin dan kelap-kelipnya lampu kota di bawah. romantis. sound's nice.

jadi saya menuju tempat itu. lagi-lagi dari simpang lima, setelah jalan-jalan di mall ciputra dan simpang mall. saya lupa naik angkutan jurusan apa, yang jelas saya turun di Java Mall. waktu itu masih jam 6 lebih, jadi saya mampir dulu melihat-lihat mall ini. saya menuju hypermart di lantai lower groundnya (mall ini cuma ada tiga lantai). bussett dah. orang semarang doyan juga belanja di hypermart. salah satunya eh salah tiganya belanja dua trolley dengan tumpukan dus setinggi orang yang bawa. belum lagi antrian di kasirnya yang bujubuneng. akhirnya ndak jadi beli di sana. lebih baik segera melanjutkan perjalanan.

tapi yang saya perhatikan dari acara jalan-jalan di mall semarang, ternyata orang-orang semarang nggak kalah gaya sama oang surabaya. hehe. atau mungkin saya kurang sering jalan ke SPI yah? hehehe yang jelas cewek-cewek kece waktu itu udah bawa gandengan semua. sebel.

perjalanan kemudian dilanjutkan dengan mengambil angkutan yang berwujud kijang. cukup jarang kok di sana, jadi sepertinya kemungkinan salah ambil angkot cukup kecil. ternyata perjalanannya cukup lama, kira2 butuh 20 menit. dan dalam perjalanan saya melewati sebuah tempat yang tampak depannya cukup menarik perhatian. kalo nggak salah sih namanya Wonderland gitu. maunya sih difoto, tapi mengambil foto di malam hari dari kendaraan yang bergerak... hmmm kamera saya nggak sesakti itu, apalagi orang yang megang kamera adala saya, jadinya hancur (hasil fotonya, bukan kameranya). di sana ada tulisan kalau tempat itu baru dibuka tanggal 18 atau 20 april ya? seingat saya tengah2 bulan april gitu. kalo dari luar, kelihatannya tempat itu kaya pasar malam. dengan wahana carousel dan bianglala (bahasa inggrisnya bianglala apaan sih?).

singkat cerita, dari keyword berikut: gombel, tempat makan, pemandangan bagus, bisa lihat lampu. saya diturunkan oleh supir angkot di depan sebuah tempat, yang pertamanya membuat saya menelan ludah (sound fx: gulp). tempat itu adalah Gombel Grand Panorama Resto. saya pernah mendengar (bahkan diajak melewati) tempat ini oleh kakak ayah saya, atau dalam bahasa saya : pakdhe. dia juga bilang kalau makan di tempat ini enak, pemandangannya bagus. tapi pakdhe saya itu dokter, nginepnya di hotel ciputra. sementara saya? hanya seorang pegawai dengan posisi entry level (haiah, istilahnya bener nggak sih). tapi nggak masalah, saya kan termasuk orang kaya (please, pray with me. amiiin.....).

melangkah dengan pede. masuk dengan pede. dan disambut oleh... apa ya istiahnya? concierge? haha. apaan sih. asal nyebut aja. pokoknya yang nerima tamu itu loh.... yang nunjukin meja dsb. yang jelas pelayanannya membikin saya merasa seperti orang penting, dan kayanya membuat saya jadi mau menghabiskan banyak uang untuk makan (kena deh gue). dasar cowok gampangan. dibaikin dikit aja dah seneng.

waktu itu saya minta buat makan di lantai dua. lantai satunya nggak ada pengunjung sama sekali sih, dan dengan pemandangan luar dibatasi kaca. di lantai dua cuma ada dua meja yang ada orangnya, ungkin karena waktu itu baru jam 7-an. saya memilih tempat yang agak sepi dan rada gelap, yang kira-kira bisa dijadiin tempat melamun yang enak. si pelayan datang sambil membawakan daftar menu. waktu itu nggak tahu kenapa saya jadi over pede, dan merasa kaya bondan winarno, padahal nggak ada sponsor atau tv yang merekam muke saya ini.

saya nggak ada bayangan apapun tentang restoran ini sebelumnya, jadi cukup terkejut waktu sadar bahwa teryata resto ini adalah resto seafood. duh saya nggak akrab dengan seafood. hmmm menunya cukup banyak, saya jadi bingung.

"bisa dibantu dengan pesanannya pak?"
"hmm.... bentar pak"
"mungkin ikan bakar nya pak?"
"ikan bakar? spesialnya di sini apa ya? ikan bakar tadi?"
(lagak #1, pake nanya menu spesial di resto)
"ya pak, masakan ikannya, bisa dibakar atau digoreng"
"ok, kalau gitu mungkin ikan gurami nya aja ya"
(di daftar menunya ada ikan gurami, bawal, baronang, dsb tapi yang kayanya harganya paling murah dan saya kenal rasanya cuma gurami)
"kalau gurami mungkin untuk satu orang terlalu besar pak"
"oh gitu, kalau gitu ikan apa ya?"
(lagak #2, siap memesan menu apa aja yang disarankan pelayan)
"bagaimana kalau bawal bakar pak?"
"oh gitu, ok deh, sama nasi putihnya ya"
(habisnya ternyata bawal harganya sama kaya gurami)
"yang lainnya pak, sayurnya mungkin?"
"ehm, sayurnya baby kailan aja"
"baby kailan ya pak, kalau minumnya?"
"minumnya es panorama ini aja"



setelah konfirmasi pesanan, si pelayan itu lalu pergi. dan saya mulai menyesal. hmmm ikan apaan ya bawal itu? mana dibakar lagi, saya nggak pernah begitu suka masakan yang dibakar. masakan ikan juga gak akrab. ah sudahlah, namanya juga cari pengalaman baru. tiba-tiba si pelayan balik lagi.

"pak, maaf. informasi dari chefnya tadi, ikan bawalnya habis"
"habis?"
"iya pak"
"wah, terus gimana donk?"
"mungkin ikan baronangnya aja pak"
"baronang? hmmm enak ya itu?"
(lagak #3, tamu yang kecewa dan mulai bertingkah)
"oh kalau baronang justru istimewanya kalau dibakar pak"
"oh gitu?" (melihat si pelayan di matanya) "ya deh kalo gitu. oh ya, kamar mandinya di mana ya?"
(lagak #4, meminta pelayanan prima dari pihak resto)
"oh di sana pak, turun sedikit"

hmmm cukup aneh, kamar mandinya pake turun tangga dulu, tapi nggak sampe ke lantai bawah. bersih juga sih. habis melepaskan dorongan yang dialami sejak naik angkutan tadi, saya kembali ke tempat duduk. di perjalanan kembali (halah), ada orang yang tadinya terlihat bersama si pelayan.

"pak, tadi sudah dibilangin tentag pesanannya?"
"oh iya, udah diganti ma baronang bakar"
"oh iya, lalu sayurnya gimana?"
"sayurnya, bukannya baby kailan?"
(senyum-senyum) "baby kailan nya juga habis"
"loh? habis juga? kalau gitu saya minta daftar menunya lagi"

saya mulai asli sebel, eh tapi nggak juga. waktu itu saya pasrah dan nggak ada perasaan sebel. tumben. hihihi. akhirnya setelah melihat daftar menu, saya tidak menemukan sayur yang seharga atau lebih murah daripada baby kailan, selain tumis kangkung. hah, akhirnya ya pesen itu aja.

pesanan pertama datang: es panorama seharga IDR 8500. seperti es campur biasa, tanpa items yang ngga saya sukai seperti: tape dan kacang hijau. wah, gue banget nih esnya. slurp. wah manis, enak, seger. slurp. duh lagi ah. slurp2. heh sabar, makanannya belum dateng. tapi agar2nya manis, sirupnya enak, seger, slurp x12. entah kenapa saya nggak bisa nahan untuk terus meminum es itu.

enaaakk.... dan akhirnya tepat ketika saya meminum satu sendok terakhir es itu, makanan datang. ikan bakar, lalu lalapan yang lengkap dengan sambalnya pula. kemudian tumis kangkungnya. karena es saya sudah habis, saya pesan minuman tambahan: es
putri salju
seharga IDR 8500 juga. (lagak #5, beli minuman yang mahal2) baru kemudian nasi putihnya datang.



perut saya yang dari siang belum diisi kayanya jadi bersemangat. ya Allah, semoga makanan mahal ini cukup enak. saya ambil seiris daging ikannya, trus dengan sesendok nasi saya masukin ke mulut... hmmpphhh....... mak nyusss...!!! beneran, kata yang ingin keluar dari mulut saya adalah kata yang sama seperti pak bondan. rasanya enak buanget. saya ambil seiris lagi, kali ini saya tambahin sambel (note: saya nggak suka sambel). wuh. mantap. ditambahin lalapannya. huh. enakk... saya cukup terhanyut degan ikan baronang bakar itu, sampai lupa saya juga pesan tumis kangkung. saya coba tuh tumis, hmm... sedikit terlalu asin, gpp lah. yang penting ikannya uenakk. (sabil terus makan dengan lahap).

di tengah saya makan, es putri saljunya datang. saya sudah mulai kenyang.jadi saya berhenti sejenak, menikmati kelap-kelip lampu kota yang terlihat dari meja saya. nggak se-casual yang saya bayangkan seperti di batu, tapi dengan makanan yang enak seperti ini, udara yang dingin, dan pemandangan yang bagus... i was getting quite sentimental. saya lihat ikan yang separuhnya sudah saya makan. alhamdulillah. Allahu Akbar. tiba-tiba merasa perlu bersyukur sekali. lalu saya lanjutkan makan, dengan lebih perlahan, menikmati tiap gigit ikan lezat yang dibayar per ons itu. hmmm enak. mungkin saya nggak prlu pesan sayur, karena jumlah lalapannya cukup banyak, dan memang tumisny ndka terlalu istimewa hehe.

tapi jangan terlalu percaya sama saya.mungkin saja saya merasakan sensasi lezat luar biasa ini karena gabungan lapar, masakan enak, pengalaman pertama (setelah sekian lama) dengan ikan bakar, dsb. yang jelas saya menikmati sekali makan malam waktu itu. i wish i could share the moment with my one.

makan selesai. kenyang banget. jadi merasa sedikit berdosa. mulai minum es putri saljunya. hmmm manis dan segar juga, saya nikmati es saya sambil mendengarkan live music yang baru dimulai sekitar 3 menit sebelumnya. lagu pertama adalah ayat-ayat cinta. i'm humming with the song, quitely. tapi di tengah lagu tiba-tiba kok nadanya mleot. rupanya jemari si keyboardist masih kaku. tiga kali lagunya jadi keseleo, di bagian yang berbeda-beda. lagu kedua mulai, it was wonder woman. ah tau aja nih, suasana hati. kali ini lagunya dimainkan dengan lancar oleh keyboardistnya. tapi kok ada yang aneh ya? kali ini si penyanyi sering kedengeran off-tempo. kayanya dia cuma hafal bagian reffrainnya. bagian lain dia baca dari teks dan coba dicocokkan dengan lagunya. hmmm es nya masih enak. lagu ketiga adalah jangan lupakan aku dari nidji. bikin makin kangen ajah. kali ini mereka bisa tampil cukup enak, meskipun di tengah2 lagu mereka berhenti. nggak tau kenapa.

sudah jam 8 lebih. saya khawatir nggak dapet angkot buat kembali gara2 kemaleman. saya ke lantai bawah untuk membayar tagihan. senagaja saya sendiri yang ke bawah, biar nggak merasa berdosa karena nggak ngasih tip. terdengar suara lagu oldies dari lantai dua. so that's it. i had a very good memorable moment at that evening. i always want that kind of moment with you, the moment of full honesty and gratitude. but the chance never came.

5 komentar:

satrio mengatakan...

wah abis brapa makan di grand panorama mas?

destyan mengatakan...

errr kalo nggak salah ingat 66ribu... hehe.tapi kayanya waktu itu aq makan hidangan buat berdua deh.
kenyangng.

satrio mengatakan...

ikan baronangnya gede ngga'? kayak apasih rasanya... ngga familiar namanya...

66rebu pasti pake PPN nih...

rame ngga'?

jadi pengen nih...

destyan mengatakan...

nggak gede si, lebih kecil dari gurami. buat berdua ngepas. rasanya? wah saya bandingin ma apa ya? lebih gurih dari gurami bakar deh.
66ribu udah termasuk PPN kok.
kalo mau nyoba, jam 7 (atau 8) ke atas ajah, biar bisa sambil menikmati live music di lantai 2.
jam segitu waktu itu masih sepi. cuma ada tiga-empat meja (bukan malem minggu, kayanya kamis apa jumat gitu)
berdua lebih asik kayanya (^.^)

harry mengatakan...

saya memiliki pengalaman sewaktu saya di Grand Panorama Resto, disana ada tempat untuk nongkrongnya anak muda dengan classic coffee house, tetapi apabila dirasakan untuk kopinya ternyata sama seperti kita minum kopi ABC susu dirumah, hanya sedikit ditambahkan susu, ternyata image classic hanya klasik dalam arti buatan tangan tanpa adanya mesin kopi. Untuk ikan ya relatif tergantung anda bisa memperkirakan berat ikan yang anda pesan. Untuk pelayanan seperti kita makan di Warung tegal yang terkadang tidak ada pelayan. penyambutan sewaktu kita datang sangat kurang memuaskan. dan tidak ada salam perpisahan dari karyawan.