Jumat, 21 Maret 2008

bubble cafe


mari kita mundur beberapa minggu... tepatnya tanggal 8 Maret 2008. waktu itu saya lagi berkunjung ke malang. dan di malam minggu kali itu, saya akhirnya janjian ketemu dengan seorang teman SD saya yang udah lama nggak kontak. setelah berganti-ganti tempat dan waktu ketemuan, akhirnya disepakati bahwa kami bakal ketemu di Bubble Cafe. saya nggak pernah ke tempat ini. saya dikasih tau kalau tempatnya ada di ruko daerah Dinoyo Malang, di depan outlet Edward Forrer.

saya sampai di tempat itu lebih dulu, sekitar jam 7 malam. hmmm saya agak ragu buat masuk. soalnya tempatnya kecil, dan bener bener nggak keliatan kaya tempat makan buat khalayak umum. di dalam ada dua table, satu dengan dua tempat duduk dan satunya lagi dengan empat tepat duduk. di pojok ada couch dan meja biasa. ada tulisan dengan background kuning berbunyi: free wifi. sayangnya saya gak bawa device apapun untuk mengakses fasilitas itu. ada lcd tv cukup besar bermerk samsung tergantung di salah satu dinding, dalam keadaan mati. tv yang nyala berukuran 14 inci, dan saya nggak tahu merknya apa. cukup aneh.

ada tiga orang cowok di dalem. dua orang diantaranya sedang memakai laptop, semuanya memakai kabel LAN biasa. dan mereka duduk di bagian belakang ruangan, sepertinya mereka yang jagain ni cafe. ternyata bener, ketika saya memutuskan untuk masuk, yang melayani adalah salah satu dari cowok itu. liat dari menunya, dugaan saya bahwa tempat ini bukan tempat makan tervalidasi. pilihan makanan cuma ada dua: french fries dan chicken nugget. masing-masing dikasih harga 6000 IDR . Minumannya, terdapat banyak variasi dengan rentang harga mulai 3500 - 7500 IDR. Nggak terlalu macem-macem sih, bahan dasar minumannya sama, cuma ada yang ditambahi kopi, ditambahin ice cream jadi float, dsb. Pilihan saya waktu itu adalah strawberry milkshake cappucino seharga 5000 IDR. namanya cukup menjelaskan isinya: susu strawberry kocok dengan taburan bubuk kopi di atasnya. rasanya? lumayan.

semakin malam, pengunjung mulai berdatangan. salah satu atau dua ternyata merokok di dalam. saya nggak betah. akhirnya saya pindah ke salah satu dari table yang disediakan di luar. brrrrr udara di luar dingin. nggak beberapa lama teman saya datang dengan seorang teman SD saya yang lain hehehe. kami bertiga pun ngobrol gak jelas dan gak penting sambil menghabiskan dua porsi french fries. ketika kami pergi jam 930 pm, tempat itu masih buka aja.

final conclusion: tempat yang cukup enak buat ngobrol ngalor ngidul ditemani variasi teh dan kopi dengan harga terjangkau. sepertinya dulu tempat ini cukup bagus, melihat dekor dan samsung lcd tv yang kini nganggur. glasswarenya standar aja sih, but what can you expect with that price range anyway? kesan yang saya dapet sih, tempat ini versi upgrade dari warung kopi pinggir jalan. gaya pengunjungnya ya khas warkop gitu (upgraded, bawa hape atau laptop dan obrolan perkotaan). minus dari saya karena tempat ini nggak ramah buat non smoker. minus lagi karena hiburannya cuma tv 14" (mending disembunyiin aja tu TV). not my kind of place, tapi saya nggak keberatan buat berkunjung lagi (habisnya murah sih).

Tidak ada komentar: