Minggu, 28 Desember 2008

sendu serunya uang plastik (continued)

wow, lama juga ya blog ini terabaikan. wah mudah2an ke depannya blog ini nggak terlantar lagi. sebagai warming up setelah lama nggak menulis, saya coba buat melanjutkan tulisan di bulan oktober ttg uang plastik. kali ini tentang kartu kredit. yaaa walaupun benda yang satu ini nggak bisa disebut uang, karena riil-nya ketika kita menggunakan kartu kredit, kita berhutang. banyak alasan memang untuk menghindari hutang, tapi saya nggak setuju dengan orang2 yang begitu antipatinya terhadap kartu kredit, sampai ke tahap jijik (^_^)

okay, basic mechanism kartu kredit kira2 begini. anda memegang sebuah kartu mirip atm dengan magnetic card (tapi di tahun, semua kartu kredit akan menggunakan chip). kartu tersebut dapat anda gunakan untuk bertransaksi di merchant2 yang memiliki mesin edc dengan jaringan kartu kredit yang sesuai dengan kartu kredit anda (visa/mastercard). transaksi yang anda lakukan menggunakan kartu kredit adalah HUTANG. layaknya hutang pada umumnya, anda tidak perlu memiliki uang sejumlah hutang anda ada saat itu, tapi di saat tenggat waktu, anda wajib membayar (atau mencicil) hutang anda tadi. nggak begitu mengerikan kan... kecuai anda alergi banget sama berhutang. yeah, ntar kita bahas juga masalah itu. sekarang kita bahas lebih detil tentang mekanisme tadi.

layaknya jika anda berhutang kepada orang lain, maka orang itu akan menilai apakah anda mampu mengembalikan hutang anda ataukah tidak. demikian pula pihak penerbit kartu kredit, maka sebelum anda mendapatkan kartu, biasanya pihak penerbit akan melakukan survey, dan memutuskan apakah akan menerbitkan kartu kredit untuk anda ataukah tidak. ketika anda mengajukan permohonan hutang, anda tentunya juga mengajukan nominal jumlah uang yang anda butuhkan. dalam kasus kartu kredit, anda mengajukan permohonan untuk kartu dengan LIMIT tertentu. biasanya hal ini ditandai dengan tipe warna kartu kredit seperti biru (limit 5 jt), silver (limit 25 jt), gold (limit 50jt), atau platinum (limit nggak tau deh, yang jelas lebih dari gold). yang perlu ditanamkan dalam hati sanubari pemegang kartu kredit adalah: nominal limit kartu kredit BUKANlah NOMINAL UANG yang DIMILIKI, tapi berupa jumlah HUTANG MAKSIMAL yang bisa anda dapatkan.

bagaimana dengan mitos kartu kredit yang mencekik dan membuat orang sengsara, terjerumus dalam jurang kemiskinan dan membuat hidup terlunta-lunta? sebenarnya yang terjadi sama saja dengan kisah penghutang konvensional. mereka berhutang lebih banyak daripada kemampuan mereka membayar. it's just that simple. kesalahan umum penghutang kartu kredit adalah, mereka merasa nyaman menggesek kartu dalam berbelanja, dan lupa membayar ketika tagihan tiba (padahal kalo tagihan listrik kenapa nggak lupa ya?). atau mereka asik gesek meggesek, dan terkejut ketika melihat jumlah tagihan kartu kredit di akhir bulan (padahal ya kan mereka udah tau limit kartu kreditnya seberapa). kesulitan bertambah ketika mereka memiliki banyak kartu kredit, dan semua diperlakukan serupa: sembrono.

okay, kita bikin aja list serunya pake kartu kredit:
1. kalo kepepet, belum punya duit, tapi perlu membeli sesuatu, gesek ajah. bayar belakangan. misalnya kalo perlu beli obat, kan nggak bisa ditunda, misalnya nemu barang lagi sale dan tinggal satu2nya, kan nggak bisa diempet :P bercanda. yang jelas ada sejumlah dana cadangan (hutang) yang bisa dipakai sewaktu-waktu.
2. beli di situs online luar negeri... rata2 nerima pembayaran pake kartu kredit.
3. kalo lagi promosi, bayar pake kartu kredit bisa lebih murah daripada bayar tunai. jadi kaya kartu diskon.
4. dompet jadi lebih tipis dan nggak kotor karena nyimpen duit banyak.

sendunya:
1. kartu kredit punya annual fee alias iuran tahunan, semakin tinggi nilai limitnya, nilai iuran tahunan makin besar juga. tapi, kartu kredit yang saya pegang, punya opsi buat nukerin poin (yg didapetin setiap kelipatan nilai transaksi tertentu) dengan iuran tahunannya. jadi asal rajin make, bisa gratis deh.
2. beli di situs online, ada resiko di-carding. bisa2 dijebol. makanya... pake kartu kredit yang limitnya dikit... huehehe.
3. promo cuma di tempat-tempat tertentu, beli bensin aja nggak semua spbu pertamina pasti pas, mau nerima kartu kredit bni yang tanpa surcharge tiap hari sabtu-minggu. hiks.
4. error mesin edc. pernah suatu kali mampir di sutos tanpa bawa uang tunai. eh pas mau bayar pake kartu kredit, katanya kartunya nggak bisa. emang sih magnetic tape nya ada cacatnya, jadinya saya menyodorkan kartu atm aja. dan nggak di satu kios aja, tapi kayanya di semua sutos (berlebihan, padahal cuma mampir dua kios aja). tapinya, besoknya saya pake bayar bensin di spbu... transaksinya mulussss. dasar sutos jelek (masih sebel).


trus, biar make kartu kredit bisa seru terus2an gimana donk? sedikit tips dari saya dalam berkartu kredit berdasarkan pengalaman:
1. bayar kartu kredit sesegera mungkin setelah bertransaksi. berhubung kartu kredit saya diterbitkan oleh bank yang sama dengan rekening tabungan saya, jadinya pembayaran kartu kredit dari atm gampang banget, dan gak dikenai biaya.
2. cermati tanggal2 jatuh tempo pembayaran, kalau sampe ada tunggakan pembayaran (hutang belum terlunasi) ketika lewat tanggal jatuh temo, siap2 deh bayar bunga harian buat hutang. hiiii males.
3. cermati ketentuan penggunaan kartu kredit. manfaatkan semua fasilitas yang sesuai dengan kebutuhan. contoh konkritnya, kesempatan buat nukerin poin dengan iuran tahunan, jadi bebas iuran.
4. jangan maksain pake kartu kredit di merchant2 yang ngasih charge tambahan buat pembayaran kartu kredit. charge 2-3% buat transaksi 2juta lumayan loh: 60rbu!

so, ngapain takut pake kartu kredit?

Tidak ada komentar: