ya iyalah pernah denger, secara kata2 gini udah dua keluar dua tahun yang lalu geto lohhhhhehe, kayanya nggak ada guru bahasa indonesia yang pernah menerangkan ada kata "secara" yang hipernim, eh, hiperfon, eh hipergraf, duh... hiper... . gitu lah. satu kata banyak arti, apa ya? (malu). ulasan lebih dalam silahkan baca sendiri posting nya.
yang jelas saya jadi teringat unek2 saya yang hampir serupa dan telah lama menumpuk di dada. owh owh owh. tentang keanehan atau ketidaktepatan atau kekeliruan mengenai bahasa maupun istilah yang sudah meluas ke berbagai kalangan. jadi... here we go.
1. feminim. artinya apa sih? wanita yang suka baju minim? istilah ini muncul karena lidah kita yang sering belibet, terbelit, dan terlilit saat ngomong dengan irama yang cepat. bahkan saya menduga, orang2 yang mengucapkan kata ini, mungkin nggak nyadar kalo dia telah mengganti satu huruf di kata itu. yang dia tahu lidahnya ndak keseleo dan terdengar di kuping mirip2 dengan kata yang benar. kata yang betul adalah: FEMININ. coba deh liat kamus besar bahasa indonesia, atau kamus bahasa inggris, tempat kata aslinya berasal, anda akan menemukan: feminine.
2. dateline. tulisan tadi sering digunakan beberapa orang (lumayan banyak lah) sebagai bahasa inggris untuk tenggat waktu. serius, untuk yang satu ini saya malah pernah sempat disalahkan, karena memberi tahu yang benar. padahal, kalau anda copy-paste tulisan tadi ke google, anda akan menemukan bahwa dateline adalah semacam jasa layanan "telepon mesra/kencan" (date=kencan, line=sambungan telepon). jadi, cukup jauh dari "tenggat waktu". tulisan yang benar adalah: DEADLINE. waktu saya memberitahukan hal ini, ybs (semoga dia telah menempuh jalan yang benar) malah menganggap deadline adalah kata yang berhubungan dengan kematian. hmm mungkin yang dia maksud adalah deathline, meskipun saya sendiri nggak tahu apa arti istilah yang terakhir.
3. kita. yang ini salah di penggunaannya. mungkin karena pengaruh kata dan penggunaan kata bahasa inggris "we", yang kadang bisa bermakna kami, dan kadang bermakna kita. yang jelas, kata "kami" kini makin jarang digunakan, dan digantikan oleh kata "kita", yang terdengar lebih "gaul". sebelumnya hal ini belum terlalu mengganggu saya sih, sampai saya melihat wawancara seorang artis di infotainment yang kira2 begini:
(apa benar anda sedang menjalin hubungan serius dengan artis yyy?)hmmm yang mengganggu saya adalah, dia menganggap kata "kami" itu salah dan malah "kita" itu yang bener buat dipake di kalimatnya. padahal sih, KAMI itu sebagai kata ganti orang pertama jamak. atau gampangnya, kata "saya" atau "aku" yang jamak, adalah "kami". sementara "kita" merujuk pada "aku" dan "kamu" (bahkan mungkin "dia" sekalian). jadi "kami" adalah kata yang tepat untuk kalimat si artis tadi. sebenarnya ada jargon dari ruben dan ivan gunawan yang bener banget buat meluruskan kesalahan ini: kita? elo aja kali, gue enggak!.
yah, bisa dibilang gitu, tapi kami nyantai aja. kami... eh, kami lagi... kita. kita jalannya nyantai aja, nggak terlalu terburu-buru...
4. which is. this one doesn't itch me too much. but it's quite annoying. pernah liat di suatu wawancara di televisi (bukan artis). si orang ini cerita sambil banyak sekali ngeluarin kata "which is". pertama-tama memang bener sih makenya, sebagai kata ganti "yaitu" atau "yang mana".tapi sepanjang wawancara, dia terus ngeluarin kata2 itu, sebagai pengganti kata hubung. apapun kata hubungnya, dia selalu pake "which is". bahkan untuk mengganti tanda baca koma (,). mungkin orang itu grogi kali ya, jadinya dia pake kata "which is" buat nenangin diri dan terdengar keren. tapi... plis deh. bat saya dia mempermalukan diri sendiri.
hah.... capek juga ya ngomel2. kayanya ada banyak yang terlupa oleh saya. tapi sudahlah. kayanya yang paling menyebalkan udah ditulis. posting ini hanya sebagai pelepas unek2 aja, tapi semoga kesalahan ini tidak berlarut-larut hingga ke generasi mendatang. oh yeah.... seperti kata cinta laura... global warming is cool! so, chill!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar