Rabu, 27 Agustus 2008

ijen nirwana residence - extension of a legend


ini adalah posting yang tertunda luamaaaa banget. sekitar 8 bulan. hehe. soalnya nggak sempat2 ambil fotonya. ceritanya di awal tahun saya masih beredar di kota malang, dan waktu jalan-jalan menemukan logo yang cukup catchy dan ternyata merupakan sebuah logo properti: Ijen Nirwana Residence. yang lebih menarik perhatian saya adalah, lokasinya. ternyata inilah perumahan yang menggunakan lahan hutan kota, dan urusan pembebasan lahannya memakan waktu cukup lama. kalo ndak salah sejak saya smp, hmmm 7-8 tahun yang lalu?

soal pembebasan lahan... saya nggak tahu detailnya, cuma denger gosip2 aja. tapi saya pernah melihat suatu rumah yang berdiri sendirian, sementara tetangga2nya yang lain udah rata dengan tanah. lumayan lama loh rumah itu bertahan, setidaknya cukup lama sampai saya lupa kalau ada rencana pembangunan baru di lahan itu.

masalah hutan kota... saya harus mengakui, bahwa saya baru tahu ada "hutan" yang tumbuh cuma sekitar 1km dari rumah saya, sekitar waktu saya kelas 4 SD. waktu itu kakak saya dapat tugas mengumpulkan serangga, nanti serangga itu diserahkan ama gurunya, lalu diawetkan dengan formalin, buat koleksi sekolah. tahun 95-an gitu, di malang (baca: radius 6 km dr rumah saya) masih bisa ditemuin rerimbunan tanaman yang ditinggalin berbagai macam serangga. nah salah satu tempat itu adalah si hutan kota ini.

waktu itu cukup terkagum2 juga, kok di tengah kota ada suasana hutan kaya di batu gitu. apalagi "gerbang masuk" hutan kota itu dari rumah saya agak unik: jalan setapak dan menyeberang jembatan berupa balok kayu (mmg ini lewat bagian belakangnya). yaaa emang gak terlalu luas atau rimbun, tapi seger. dan di sana kami (orang tua, kakak, dan saya) berhasil menangkap belalang yang cukup besar, kumbang tahi (itu loh yang ada tanduknya), ama laba-laba yang cukup besar. teknisnya, laba-laba MEMANG BUKAN serangga, tapi kan keren kalo dijadiin koleksi sekolah.

anyways, suatu waktu ketika saya udah smu, saya dikagetkan sama temen saya yang bilang hutan kota mau digusur. dia ngajak saya bikin website buat memprotes pembangunan di lahan hutan kota itu. saya waktu itu cukup bersemangat (namanya anak muda), trus langsung bikin rencana ambil foto-foto di sana yang nunjukin kalo sayang banget lahan hijau di kota kaya gitu dijadiin bangunan. lalu di hari minggu, saya kembali menelusuri jalan yang udah 4 tahun lebih nggak saya lewati lagi. begitu melewati "gerbang" yang dulu itu, saya kaget buanget. hutannya ilang. ada sih pohon-pohon besar itu. tapi semak belukar dan sungai kecil yang ada... rata dengan tanah. trus disitu ada traktor kuning yang nganggur. bener2 pemandangan yang "construction site" banget. perasaan waktu itu biru-sendu gitu lah. hmm tapi kalo udah kaya gitu mau gimana lagi? dan saya tidak pernah mendengar tentang "hutan kota" itu lagi.

sampai kemudian di awal tahun itu.
karena penasaran (sebelumnya area itu ditutup), akhirnya datanglah saya melihat2 kaya apa lahan itu sekarang. seperti yang terlihat di foto, jalur masuk dari jalan veteran dihiasi oleh menara2 dengan lampu di dalam. keunikan dan keindahannya makin keliatan di malam hari ketika lampunya menyala. lalu setelah masuk anda akan menemukan sebuah pohon besar yang dijadikan bundaran utama. di sebelah kiri adalah kantor pemasarannya, yang dindingnya sebagian besar dari kaca, dikelilingi kolam, keliatan modern banget. di sekeliling terlihat daratan yang berumput, jauh lebih hijau dari jaman ketika saya shock. terlihat juga pohon-pohon tinggi di lahan itu.

di kantor pemasarannya yang nyaman banget buat melihat2 maket dan brosur, saya mendapatkan informasi yang cukup menarik. bahwa setiap pohon yang ada di hutan kota dulu, nggak ada yang ditebang. dan itu menjadi salah satu syarat dari pengalihan fungsi lahan ini. kalau ada pohon yang ditebang, pengembang harus membayar penalti atau denda. kalau nggak salah sih per pohonnya IDR 50 mills(baca: 50 jut rupiah) (tunggu, apa 15 milss yah? hehe pokoknya bagi saya jumlahnya cukup besar). dan kenapa namanya Ijen Nirwana Residence? karena nantinya, jalan utama perumahan ini, akan "disambung" atau menyatu dengan jalan Ijen yang ada. dann... di sepanjang jalan utama itu, akan dibangun rumah-rumah yang arsitekturnya persis dengan rumah-rumah di jalan Ijen yang dibangun di jaman Belanda. interesting isn't it?

fyi, kawasan jalan ijen memang terkenal (almost like a legend) di malang sebagai jalan/kompleks elit peninggalan belanda. rumah di sana besar-besar, dengan luas lahan yang cukup luas (we're talking about malang here), dan tentunya dengan arsitektur jaman dahulu. sempat jadi perhatian ketika beberapa pemilik rumah di jalan ijen merenovasi rumahnya, dengan arsitektur yang lebih modern. akhirnya muncul himbauan (apa malah larangan yah?) agar rumah di sekitar jalan ijen tidak diubah segi arsitekturnya, supaya bisa menjadi cagar budaya di kota malang.

dann... ketika perumahan ini menggunakan nama "Ijen", mestinya saya sadar bahwa perumahan ini juga menyasar masyarakat upper-class. di sinilah saya menyadari bahwa KPR itu... masih cukup mahal. pantesan orang nggak gapang beli rumah. dan saya belajar ttg hal itu dari perumahan yang tipe paling sederhananya dibanderol 900jt-an. melihat DP nya yang 300jt itu membuat saya dag-dig-broll. eitss... hal ini belum berakhir (^o^; tipe yang paling sederhana tadi, adalah tipe yang penawaran jumlah unitnya paling sedikit kedua, setelah tipe bungalow.

rumah tipe bungalow (eh apa ya istilahnya? udah lama sih jadinya lupa), adalah rumah yang dibangun di sekeliling danau buatan yang masih belum jadi. kayanya jumlahnya nggak sampe 10 unit, dan harga minimalnya sekitar IDR 3bills (baca: 3 milyaran rupiah getohhh). tetapi eh tetapi, ini bukan tipe termahal. yang paling mahal adalah rumah-rumah yang dibuat menyerupai rumah-rumah di ijen itu, harganya sekitar IDR 5bills.

wuiiiii. tapi menurut saya, emang harga segitu pantes loh. mempertimbangkan segi lokasi yang dekat jalan ijen, konsep perumahan yang hijau dan dekat dengan pusat kota (alun2 maupun balai kota), juga arsitektur yang modern (atau klasik, kalau anda memilih tinggal di sepanjang jalan utamanya). kalau saya orang mampu, saya akan menginvestasikan uang saya di properti ini. kayanya nilai investasinya bakal naik dengan cepat. dan terakhir kali ke sana (minggu kemarin), sudah nggak ada lagi harga unit yang 900-an juta, semuanya sekarang di atas 1M. eits, tunggu dulu. sampai akhir agustus dan awal september ini, ada promo yang memudahkan anda untuk berinvestasi di properti ini. DP diturunkan menjadi 10% dan 17x installment fee. buruan, ini limited offer (serius). dan info lebih lanjut bisa call mas Yudha di 08179634504. wadowww iklan banget yaaaakk? saya ngga dibayar kok, saya cuma excited dgn properti ini. unique buat di kota malang.

hmmm, apakah lahan hijau seluas 60% dari total lahan yang dipertahankan, mampu menjaga kesejukan kota malang? (wah ke mane aje? skrg malang udah panas). hal lain yang bikin saya agak khawatir adalah, di samping perumahan ini, nantinya selain akan dibangun hotel, juga bakal dibangun carrefour. aduh, malang-ku bakal semakin ramaiiiii......

2 komentar:

rerelicious mengatakan...

atau hubungi marketing office di 0341-366000
atau langsung datang aja ke kantor marketing di jl. ijen nirwana raya bLok A no.16 (di Jl. Raya Langsep)
rasakan perbedaan atmosfir property disini.

Anonim mengatakan...

sponsor arema ini..trims..