karena siang ini [ the post is partially clipped because of its harmful content ]. akhirnya malam minggu ini aq ke tempat belanja yang udah lama ndak kukunjungi sejak jaman kuliah di tahun kedua dulu. tempat itu adalah Giant Hypermarket di Pondok Candra. ternyata, malam minggu ini banyak sekali orang-orang yang datang untuk belanja. parkiran hampir penuh, untungnya waktu itu ada mobil yang mau keluar. jadi aq cukup nunggu sebentar untuk dapat parking space.
waktu masuk wah... ternyata memang bener2 padet, isinya selain barang2 yang dijualin, orang semua (ya iyalah, kalo isinya setan kan serem). duh garing. intinya jalan2 di samping shelves itu padet bgt. padahal aq mau belanja agak banyak, menyambut bulan puasa. ya mau gimana lagi, akhirnya aq terpaksa mendorong trolley di kerumunan orang. harus sabar menunggu, dan kadang ketemu orang yang nggak nyadar kalo ada trolley mau lewat. terus2an dia memilih2 barang sambil pantatnya njengking seakan minta untuk dicium trolley-q. untungnya suara deham yang sudah mirip batuk mampu memberi kesadaran ke orang picky itu.
ternyata aq juga termasuk orang yang picky. milih2 barang harus mondar-mandir dulu. akhirnya aq kewalahan mendorong trolley di antara kerumunan orang. trolley itu kuletakkan di tempat yang nggak mengganggu orang dan aq mulai berbelanja seperti biasa. setelah dapat barang yang kumau, aq kembali ke trolley dan mengisinya dengan belanjaanq. setelah aq mengambil belanjaan ketiga, tiba2 aq mendapati trolleyq udah dipenuhi botol-botol coca-cola. dan belanjaanq dah gak ada. padahal waktu itu aq sudah meninggalkan trolleyq dengan isi satu dus mie istan, sebotol kecap dan sebuah benda kecil lain yang ndak perlu disebutkan. dengan perasaan sebel aq mencari di mana kira2 belanjaanq dan ternyata diletakkan di trolley lain di samping trolleyq, di antara dus2 kosong produk makanan. tadinya aq ingin mindahin semua coca-cola itu ke trolley satunya, tapi trolley yang satunya ni udah terlalu penuh.
beberapa detik kemudian pelaku pembajakan trolley itu datang. SPG coca-cola mendekat sambil membawa dua botol coca-cola lagi di tangannya. tempat trolleyq sedemikian rupa, hingga untuk mengisi trolley itu hanya bisa dilakukan dr tempat aq berdiri. dengan membawa perasaan dendam, aq diam saja di tempatq sambil berlagak mencari dan mengambil belanjaanq di trolley di sampingnya. sekitar 10 detik SPG itu menunggu, akhirnya dia ambil jalan memutar dan agak panjang untuk mengisi trolleyq lagi dengan botol yang dibawanya. aq masih belum bergerak dan kemudian setalah SPG itu nyampe, dia dengan tenangnya dan tanpa kata-kata mengisi trolley itu lagi, padahal dia mestinya dia tahu aq sedang memegang benda-benda yang dia pindahkan sebelumnya (termasuk satu dus mie instan yang juga sedang ada di atas tanganku!!!). [ the content can only be seen with parental guide ]
akhirnya aq ambil satu trolley lagi. asal anda tahu. saya juga pernah mengalami ini di carrefour ITC, cuma pelakunya adalah sesama shoppers. dan anda tahu? waktu di ITC itu saya mengalami pembajakan itu dua kali berturut-turut!
dari pengalaman itu, akhirnya saya menaruh trolley di tempat yang agak sepi tanpa SPG. dan langsung memenuhi trolley itu dengan brang-barang. beberapa bahkan bukan barang yang ingin qbeli, cuma biar keliatan penuh aja. ntar bisa langsung dikembaliin waktu mau jalan ke kasir. dan hal itu berhasil. saya tidak mengalami pembajakan lagi.
waktu melihat2 barang, ternyata aq lihat ada promosi.beli dua produk P&G gratis tissue, gula, atau sirup Giant. akhirnya aq beli 2 botol shampoo yang ada di daftar promosi itu. waktu di kasir, aq disuruh nukerin ke customer info di dekat pintu masuk. waktu aq ke sana dan bilang mau ambil sirup sbg hadiah promosi P&G. si petugasnya bingung, dia ke belakang katanya mau tanya SPG nya. beberapa saat kemudian dia bilang kalo hadiahnya jadi satu bundel/kemasan di rak tempat barangnya. jelas-jelas aq lihat gak ada sirup, gula, atau tissue yang melekat di produk shampoo atau pringles (they're listed) di rak-raknya. lagian mana ada sih botol sirup dijadiin satu ma shampoo? trus dia balik lagi ke belakang. waktu muncul lagi dia nanya aq.
"mas belinya berapa?"
"dua"
"oh, promosinya berlaku kalo mas beli 3 ya mas.."
"oh gitu?"
dia mengangguk dan tidak berkata atau berbuat apapun lagi. karena kondisiq mmg lagi agak kacau, aq mengira mmg aq salah ingat. tapi aq gak menyerah begitu saja, masa aq beli 2 botol dan tidak mendapatkan apapun? akhirnya aq taruh dulu belanjaanq di mobil, lalu kemudian masuk lagi untuk melihat papan promosi itu sekali lagi. karena sesak, aq sempat mendengar ada orang yang mengeluh kalo harga di kasir beda dengan harga yang ditulis di rak. denger kaya gitu, aq mengunjungi setiap rak tempat aq beli belanjaanq tadi, aq cocokin ma bon yang di print. untungnya semuanya sama, ndak ada selisih. tinggal mencari kebenaran ttg promosi biadab itu. setelah ketemu, ternyata aq ndak salah ingat. jelas2 di situ ditulis dua. dengan setengah emosi, aq potret tuh papan pake HP (untungnya HPq kini ada kameranya hehe).
aq langsung ke customer info lagi, dan antri agi buat klaim hadiahnya. orangnya masih sama, dan aq udah nyiapin hasil jepretan kamera sbg bukti. ternyata waktu giliranq, aq langsung bilang:
"saya lihat hadiahnya sirup kok mas, kalo beli dua"
"oh gitu ya?" , dia lihat sebentar bonq, lalu dgn segera dia ngasih aq botol sirup Giant yang dijanjikan. dasar. layanan macam apa ini? belum selesai kagetq. dia ngasih aq lagi satu voucher diskon, "masnya belum dpt ini kan?"
damn. ini bener2 tergantung dia lagi lupa ngasih atau nggak. dan sewaktu ngantri, aq juga liat ada lebih dr stau pengunjung yang harus mengingatkan si petugas, bonus2 apa aja yag haus dia terima. and fyi, di kasir, it was me who ask where could i claim the bonus. pihak kasirnya don't bother to inform me.
jadi...? masih ingin belanja di Giat Hypermarket Pondok Candra? anda harus punya ingatan yang kuat, dan jangan lupa list harga buat barang2 yang anda ambil, cocokkan dengan harga di kasir.mungkin juga bukan ide yang bagus untuk berbelanja di malam minggu.
Mencari Teman Sedunia dan Seakhirat
2 bulan yang lalu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar